Hikmah Yang Terkandung Dalam Sholat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Shalat adalah tiang agama. Shalat mempunyai pesan tersirat yang begitu mendasar. Ia berfungsi sebagai tonggak tegaknya bangunan hidup serta bangunan megah yang mempunyai sejuta ruang yang diharapkan bagi kehidupan dengan segala sendi-sendinya. Bagi yang mengerjakannya, shalat akan menorehkan kedamaian dan ketenangan dalam kalbu, tak simpel mengadu, tak simpel goncang dan menggerutu apabila ada tragedi alam yang menimpa. Bahkan, ia akan segera menyadari dengan kesadaran yang teramat dalam bahwa segala yang merundung insan ialah cobaan dari Sang Pencipta.
Ibadah shalat yang dipertamai dengan takbir dan diakhiri dengan salam ialah bangunan indah yang mempunyai sejuta ruang yang menampung tiruana ide dan aspirasi serta lisan positif seseorang untuk berprilaku baik. Karena, perkataan dan perbuatan yang terangkum dalam ibadah shalat banyak mengandung hikmah. Banyak orang yang mengkaji tentang shalat dengan kajian yang tidak sama. Ada yang memandangnya dari segi eksistensi shalat sebagai ibadah vertikal, segi sosial masyarakat, segi kesehatan, atau segi keutamaan dalam kehidupan seorang muslim, dan lain sebagainya.[1]
Dari pernyataan diatas maka penulis tertarik untuk mengungkap lebih jauh lagi tentang “Hikmah Yang Terkandung Dalam Shalat”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang duduk perkara tersebut diatas, maka disusunlah rumusan duduk perkara sebagai diberikut :
1. Apa saja pesan tersirat yang terkandung dalam shalat?
2. Bagaimana pendapat-pendapat ulama tentang pesan tersirat yang terkandung dalam shalat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan duduk perkara diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui hikmah-hikmah yang terkandung dalam shalat baik itu dari perkataan dan perbuatan.
2. Untuk mengetahui pendapat-pendapat ulama tentang pesan tersirat yang terkandung dalam shalat.
D. Definisi Operasional
Untuk mempergampang dalam penelitian ini, maka penulis akan mengemukakan beberapa definisi operasional, sebagai diberikut:
1. Ulama ialah orang yang hebat dalam pengetahuan tentang Islam.
2. Sholat ialah tiang agama umat Islam, di mana dengan sholat berarti kita takut dan tunduk kepada Allah.
3. Hikmah ialah sesuatu yang menhadirkan kebaikan bagi yang mengerjakannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hikmah Shalat Dimulai melaluiataubersamaini Takbir
Hikmah shalat dimulai dengan takbir ialah dalam rangka memulai ibadah shalat dengan menyucikan dan mengagungkan Allah SWT serta menyifatinya dengan sifat-sifat kesempurnaan. Menurut Al-Qadhi ‘Iyadh, hikmahnya ialah orang yang shalat dikondisikan untuk menghadirkan sifat keagungan Zat-Nya dan dipersiapkan untuk patuh dan berdiri di hadapan-Nya semoga ia penuh rasa takut sehingga hatinya hadir, benar-benar khusyuk, serta tidak ada peluang baginya untuk bersenda gurau.
B. Hikmah Mengangkat Kedua Tangan
Para ulama sedikit tidak sama dalam menguraikan pesan tersirat tentang mengangkat kedua tangan. Menurut Imam Asy-Syafi’I, hikmahnya ialah untuk mengagungkan Allah SWT dan mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW. Ada ulama lain yang berpendapat, mengangkat dua tangan itu alasannya ialah tunduk, merendahkan diri, pasrah, dan patuh. Ini dianalogikan dengan orang yang tertawan. Ketika ia sudah terkalahkan, maka beliau mengangkat kedua tangan sebagai tanda kepasrahan.
C. Hikmah Meletakkan Dua Tangan di Bawah Dada dan di Atas Pusar
Hikmah meletakkan dua tangan di bawah dada dan di atas sentra ialah semoga kedua tangan itu berada di atas anggota tubuh yang paling mulia, yaitu hati. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga doktrin di dalamnya, alasannya ialah orang yang ingin memelihara sesuatu, maka kedua tangannya harus diletakkan di atas sesuatu tersebut. Ada yang beropini bahwa hal ini lebih mendorong kekhusyukan dalam melakukan shalat.
D. Hikmah Doa Iftitah
Doa iftitah ialah ketetapan dari Rasulullah SAW pada pertama rakaat pertama shalat. Doa iftitah meliputi ungkapan kebanggaan kepada Allah SWT, ratifikasi diri akan kelengahan dan aniaya, seruan ampunan pada Allah SWT, dan seruan mempunyai budbahasa yang terbaik, serta seruan tunjangan kepada Allah semoga dijauhkan dari budbahasa buruk.
E. Hikmah Membaca Surah Al-Fatihah
Membaca Al-Fatihah dimulai dengan basmalah mengatakan bahwa spesialuntuk dengan nama Zat yang menjadi tujuan pelaksanaan kewajiban, orang shalat bisa mempunyai kemampuan untuk melakukan setiap kewajiban. Ia pun bisa memohon pertolongan Allah SWT untuk mencapai keridhaan dan rahmat-Nya, juga memohon untuk dijauhkan dari siksa-Nya.
F. Hikmah Membaca Surah Sesudah Membaca Al-Fatihah
Hikmahnya ialah untuk mengikuti jejak langkah Nabi Muhammad SAW, menyerupai yang terdapat dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim.
G. Hikmah Rukuk
Yaitu semoga orang yang shalat termasuk dalam kelompok orang yang diseru dalam firman Allah QS. Al-Hajj ayat 77.
H. Hikmah Iktidal Berdiri
Yaitu sebagai suatu penggambaran diri seseorang di sisi Allah Azza wa Jalla untuk memperingatkan hati semoga tetap bersikap rendah diri, merasa hina, menjauhi sifat asing jabatan dan sikap sombong, serta mengingatkan betapa bahayanya berdiri di sisi Allah.
I. Hikmah Sujud
Yaitu untuk menghina setan yang tidak mau sujud kepada Nabi Adam as. sujud juga sanggup megampangkan diterimanya doa. Hikmah lainnya berdasarkan Imam Al-Iraqi yaitu menanamkan sikap rendah hati, alasannya ialah orang yang sujud itu mengguling-gulingkan wajahnya di kawasan sujud.
J. Hikmah Mengangkat Jari Telunjuk ketika Membaca Syahadat
Yaitu mengatakan bahwa Tuhan yang berhak disembah spesialuntuklah Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, pada waktu mengangkat jari telunjuk tersebut orang yang shalat menyelaraskan antara ucapan, pekerjaan, dan keyakinan dalam mengesakan Allah SWT.
K. Hikmah Bacaan Pada Waktu Tasyahud
Dua kalimat syahadat disebut tasyahud alasannya ialah dikalimat itu ada dua kesaksian. Pertama, kesaksian akan keesaan Allah SWT. Kedua, kesaksian akan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Tujuan bacaan tasyahud ialah memuji Allah SWT yang mempunyai seluruh penghormatan yang hadir dari makhluk. Kata at-tahiyyat sendiri berbentuk jamak, alasannya ialah setiap raja itu mempunyai penghormatan tersendiri yang dikenal luas untuk dihormati.
L. Hikmah Mengucapkan Salam
Menurut Al-Qaffal, ketika bertakbiratul ihram orang yang shalat berpaling dari insan dan spesialuntuk menghadap Allah SWT, sedangkan pada waktu salam ia menghadap insan kembali.[2]
DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shiddieqy, Muhammad, Tengku, Pedoman Sholat. Jakarta: Bulan Bintang, Cet. 21, 1993.
Masykuri , Abdurrahman, Kupas Tuntas Salah. Jakarta: Erlangga, 2006.
Posting Komentar untuk "Hikmah Yang Terkandung Dalam Sholat"