Sejarah Pendidikan Islam Pada Zaman Bani Umayyah
Sebelum bercerita wacana pendidikan Islam pada zaman Bani Umayyah, ada baiknya kita kenalan dulu dengan Bani Umayyah. Bani Umaiyah merupakan khaliah yang didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun 41 Hijriyah. Kekuasaan khalifah Bani Umaiyah berakhir tahun 132 Hijriyah. Khalifah Bani Umayyah di dirikan dengan cara kekerasan, diplomasi dan kebijaksanaan kancil bukan dengan cara musyawarah demokrasi. Pada zaman Bani Umayyah wilayah kekuasaa Islam bartambah luas, ilmu pengetahuan juga mengalami perkembangan secara pesat pada zaman Bani Umayyah.
Pendidikan pada zaman Bani Umayyah menimbulkan masjid sebagai institusi pendidikan. Pada masa ini terdapat beberapa sekolah permulaan yang disebut Khuttab. Khuttab dipakai sebagai kawasan mengajarkan Quran dan ilmu ilmu agama. Sedangkan istana khalifah dipakai sebagai perpustakaan, kawasan berguru dan juga kawasan penyimpanan segala keperluan bacaan. Pada masa ini buku-buku bacaan dari Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab semoga lebih gampang dipelajari. Sekolah permulaan (Khuttab) dibedakan menjadi dua jenis ialah khuttab untuk orang awam yang dikenakan yuran pengajian dan khuttab alsabil yang tidak dikenakan yuran pengajian alasannya diperuntukkan bagi anak anak miskin. Pada masa Bani Umayyah dikala berlangsung pengajian seorang guru duduk ditengah dan dikelilingi oleh beberapa murid yang disebut Halaqah.
Pendidikan pada masa Bani Umayyah tidak hanya mengajarkan ilmu agama saja. Kota Makkah dan Madinah menjadi kawasan untuk berguru puisi dan berguru seni musik. Sedangkan kota Basrah dan Kufah menjadi sentra untuk berguru ilmiah dan sastra. Pada masa ini ilmu Qiraat terus dikembangkan. Ilmu wacana filsafat juga mulai diajarkan pada masa ini.
Pada masa Bani Umayyah guru guru mengajar dengan nrimo dan tidak menerima gaji. Guru yang mengajar di istana disebut Muaddib dan mereka hanya mengajar anak khalifah tetapi pengetahuan Muaddib lebih rendah jikalau dibandingkan dengan guru yang mengajar di masjid. Guru yang mengajar dimasjid tidak hanya mempunyai ilmu pengetahuan wacana agama tetapi juga ilmu alam dll. Abdullah bin Abbas mrupakan salah satu guru yang populer pada masa ini, ia menguasai ilmu Hadist, Fiqih, sastra dan juga ilmu tafsir. Baca: Pengertian koperasi
Pendidikan secara terbuka dilakukan dimasjid dan Khuttab. Perluasan wilayah islam pada masa Bani Umayyah juga mengakibatkan semakin bertambahnya orang-orang yang ingin berguru wacana agama Islam. Pendidikan pada masa Bani Umaiyyah telah melahirkan ilmu filsafat. Ilmu sejarah juga berkembang pada masa ini. Ilmu filsafat dipakai untuk meruntuhkan fatwa Yunani kuno sedangkan ilmu sejarah banyak dipakai untuk membantu perkembangan ilmu pengetahuan, memahami kejadian yang terjadi dimasa lalu, utuk memahami ilmu tatanegara dan sistem pemerintahannya.
Demikianlah sediki uraian wacana pendidikan islam pada zaman Bani Umaiyah, semoga bermanfaat.
Pendidikan pada zaman Bani Umayyah menimbulkan masjid sebagai institusi pendidikan. Pada masa ini terdapat beberapa sekolah permulaan yang disebut Khuttab. Khuttab dipakai sebagai kawasan mengajarkan Quran dan ilmu ilmu agama. Sedangkan istana khalifah dipakai sebagai perpustakaan, kawasan berguru dan juga kawasan penyimpanan segala keperluan bacaan. Pada masa ini buku-buku bacaan dari Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab semoga lebih gampang dipelajari. Sekolah permulaan (Khuttab) dibedakan menjadi dua jenis ialah khuttab untuk orang awam yang dikenakan yuran pengajian dan khuttab alsabil yang tidak dikenakan yuran pengajian alasannya diperuntukkan bagi anak anak miskin. Pada masa Bani Umayyah dikala berlangsung pengajian seorang guru duduk ditengah dan dikelilingi oleh beberapa murid yang disebut Halaqah.
Pendidikan pada masa Bani Umayyah tidak hanya mengajarkan ilmu agama saja. Kota Makkah dan Madinah menjadi kawasan untuk berguru puisi dan berguru seni musik. Sedangkan kota Basrah dan Kufah menjadi sentra untuk berguru ilmiah dan sastra. Pada masa ini ilmu Qiraat terus dikembangkan. Ilmu wacana filsafat juga mulai diajarkan pada masa ini.
Pada masa Bani Umayyah guru guru mengajar dengan nrimo dan tidak menerima gaji. Guru yang mengajar di istana disebut Muaddib dan mereka hanya mengajar anak khalifah tetapi pengetahuan Muaddib lebih rendah jikalau dibandingkan dengan guru yang mengajar di masjid. Guru yang mengajar dimasjid tidak hanya mempunyai ilmu pengetahuan wacana agama tetapi juga ilmu alam dll. Abdullah bin Abbas mrupakan salah satu guru yang populer pada masa ini, ia menguasai ilmu Hadist, Fiqih, sastra dan juga ilmu tafsir. Baca: Pengertian koperasi
Pendidikan secara terbuka dilakukan dimasjid dan Khuttab. Perluasan wilayah islam pada masa Bani Umayyah juga mengakibatkan semakin bertambahnya orang-orang yang ingin berguru wacana agama Islam. Pendidikan pada masa Bani Umaiyyah telah melahirkan ilmu filsafat. Ilmu sejarah juga berkembang pada masa ini. Ilmu filsafat dipakai untuk meruntuhkan fatwa Yunani kuno sedangkan ilmu sejarah banyak dipakai untuk membantu perkembangan ilmu pengetahuan, memahami kejadian yang terjadi dimasa lalu, utuk memahami ilmu tatanegara dan sistem pemerintahannya.
Demikianlah sediki uraian wacana pendidikan islam pada zaman Bani Umaiyah, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Sejarah Pendidikan Islam Pada Zaman Bani Umayyah"