Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Sosialisasi Politik Berdasarkan Para Ahli

Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para Ahli - Sosialisasi politik merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, biar sanggup tercapai pemerintahan yang demokratis dan mementingkan kepentingan rakyat sehingga simbol dipilih oleh rakyat kembali ke rakyat tidak hanya menjadi kata-kata kiasan semata. Berikut beberapa pengertian sosialisasi politik berdasarkan para ahli.

· Kenneth P. Langton: sosialisasi politik merupakan cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk mempertahankan dan meneruskan budaya politik.

· Gabriel A. Almond: sosialisasi politik merupakan proses untuk memperoleh perilaku dan contoh suatu tingkah laris untuk memberikan dan membuatkan wacana budaya dan iktikad politik. Baca: Sarana dan Fungsi Sosialisasi Politik

· Richard E. Dawson: sosialisasi politik merupakan pewarisan suatu pengetahuan wacana politik dari generasi yang lebih renta ke generasi muda.

· Dennis Kavanagh: sosialisasi politik merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu porses berguru mengenai politik. Sehingga sanggup menumbuhkan pandangannya mengenai sisi kasatmata politik.

· Alfian: sosialisasi politik merupakan usaha yang dilakukan dengan sadar untuk menanamkan nilai-nilai kasatmata yang terkandung dalam sistem politik yang ideal.

· Ramlan Subakti: sosialisasi politik merupakan proses membentuk perilaku seseorang untuk berminat dengan politik.

Ramlan Surbakti juga mengemukakan wacana macam sosialisasi politik yang sanggup dilakukan dari metode yang digunakan dalam memberikan pesan, yaitu

1. Sosialisasi politik merupakan proses yang terjadi antara pemberi sosialisasi dengan akseptor sosialisasi sehingga ada pertukaran isu wacana simbol politik serta norma-norma penting yang diaut oleh suatu sistem politik.

2. Sosialisasi politik yang dilakukan dengan memanfaatkan kekuasaan, sehingga pengauasa sanggup memaksa masyarakat untuk mendapatkan dan menjalankan nilai serta norma yang penguasa pilih sebagai sistem politik yang ideal. Baca: Pengertian Sistem Politik

Mochtar Masoed dan Colin Mac Andrews juga mengemukakan wacana sarana yang sanggup membuatkan atau melaksanakan sosialisasi politik, sarana disini merupakan forum atau individu yang menunjukkan sosialisasi poltik diantaranya:

1. Keluarga: keluarga merupakan forum atau kawasan pertama yang dihadapi oleh seseorang semenjak ia dilahirkan ke dunia, di dalam keluarga anak mendapatkan pengetahuan pertamanya wacana segala hal. Keluarga sanggup menanamkan wacana pengetahuan mengenai politik, misalkna menceritakan wacana usaha yang dilakukan oleh perjaka Indonesia untuk mecapai kemerdekaan, taktik yang digunakan oleh Soekarno biar sanggup merebut kembali Indonesia dari tangan penjajah.

2. Sekolah: Sekolah merupakan sumber ilmu, anak akan mendapatkan segala pengetahuan di sekolah, temasuk wacana pengetahuan politik. Anak juga sanggup berpraktek eksklusif menjalankan tugas yang seolah-olah dengan struktur politik.

3. Kelompok: kelompok merupakan kawasan kedua yang sanggup menciptakan seseorang merasa kondusif selain dirumah. Anak yang sedang melewati masa cukup umur cenderung lebih suka berkumpul dengan kelompoknya.

4. Tempat kerja: Dunia kerja merupakan dunia yang memaksa seseorang untuk mengorbankan sebagian waktunya untuk mencari nafkah. Tempat kerja menciptakan seseorang mau tidak mau menhabiskan sebagian waktunya di kawasan kerja, maka akan terjadi sosialisasi termasuk sosialisasi politik yang dilakukan oleh sesama rekan kerja.

5. Media masaa: segala isu sanggup didapatkan melalui media masa, termasuk wacana dunia politik akan sangat gampang di dapatkan melalui media massa.

6. Pengalaman politik: seseorang yang terjun eksklusif ke dunia politik akan sanggup mempengaruhi sikapnya terhadap cara pandangnya terhadap suatu sistem politik.

Itulah beberapa pengertian sosialisasi politik berdasarkan para ahli, semoga bermanfaat. Baca: Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli

Posting Komentar untuk "Pengertian Sosialisasi Politik Berdasarkan Para Ahli"