Bencana Kekeringan Dan Dampaknya Bagi Kehidupan
Dalam satu dasawarsa terakhir, peristiwa kekeenteng (drought) melanda banyak sekali negara, ibarat Afrika Selatan, India, China, Rusia, Australia, dan Indonesia.
Terdapat banyak sekali faktor yang memicu insiden tersebut, yang paling lazim yakni perubahan iklim (climate change).
Selain itu, faktor tata kelola lingkungan hidup yang salah juga berpotensi mengubah keseimbangan lingkungan, sehingga memicu bencana.
Tulisan ini mengulas seputar peristiwa kekeenteng dan dampaknya bagi kehidupan.
1. BENCANA KEKERINGAN DI BEBERAPA NEGARA.
Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), kekeenteng di Indonesia yang terjadi pada 2015, terutama disebabkan oleh fenomena El-Nino.
Bencana ini menimbulkan defisit persediaan air di beberapa wilayah di Indonesia, contohnya di Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
Total defisit air tercatat sekitar 20 miliar meter kubik, termasuk pada lahan pertanian seluas 111,000 hektar (www.bnpb.go.id. Dampak El-Nino Tahun 2015 terhadap Kekeenteng di Indonesia, 25 Agustus 2015).
El-Nino ialah suatu penyimpangan kondisi bahari yang ditandai dengan peningkatan suhu permukaan bahari di Samudera Pasifik.
Karena bahari dan atmosfir ialah dua elemen yang saling terhubung, maka penyimpangan pada kondisi bahari menimbulkan perubahan pada atmosfir, sehingga menimbulkan terjadinya penyimpangan iklim (www.oceanservice.noaa.gov. What are El Nino and La Nina?, dikutip pada Senin 11 April 2016).
Akibat El-Nino antara lain berupa periode animo kemarau yang lebih panjang dari kondisi normal, curah hujan yang turun tajam di animo kemarau, serta periode hari tanpa hujan yang lebih lama dari keadaan normal.
Kekeenteng tak spesialuntuk melanda negara-negara tropis. Menurut EPA (the United States Environmental Protection Agency), pada 2000 - 2013 setidaknya terdapat 20-70% area di Amerika Serikat yang mengalami kekeenteng, mulai dari tingkat rendah sampai kekeenteng ekstrim.
Bahkan kekeenteng di 2012 tercatat sebagai musibah kekeenteng terpanjang di Amerika Serikat selama satu dasawarsa.
FAO juga mencatat peristiwa kekeenteng melanda Kenya setiap tahunnya; salah satu peristiwa paling parah terjadi di 2009. Akibat kekeenteng tersebut, terjadi penurunan hasil tumbuhan pertanian, ibarat gandum sampai tinggal 45% dari pguan normal.
Bencana kekeenteng pun terjadi di Australia. Kekeenteng terbesar terjadi pada 2002, yang menimbulkan produksi pertanian merosot sampai lebih dari 40%.
Sementara pada 2010, beberapa wilayah di Rusia mengalami kerusakan parah akhir kekeenteng. Dari data yang ada, kekeenteng tersebut ialah bencana terburuk semenjak lebih dari 30 tahun terakhir.
2. TIPE BENCANA KEKERINGAN.
the National Drought Mitigation Center (NDMC) mendefinisikan beberapa tipe kekeenteng, antara lain:
3. DAMPAK BENCANA KEKERINGAN.
Secara umum, dampak peristiwa kekeenteng dibagi menjadi dua macam, yakni akibat langsung dan akibat tidak langsung. Berikut penjelasannya.
Akibat kekeenteng secara langsung antara lain:
Adapun akibat kekeenteng secara tidak langsung adalah:
4. UPAYA MENGATASI BENCANA KEKERINGAN.
Berbagai cara ditempuh untuk mengatasi peristiwa kekeenteng, atau setidaknya mengurangi imbas jelek akhir insiden tersebut.
Pemerintah Indonesia misalnya, menyadari dampak yang diderita para petani, tetapkan bahwa untuk setiap kegagalan pguan akhir perubahan iklim, ibarat peristiwa banjir dan kekeenteng, akan mendapatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), yang berkhasiat untuk melindungi kehidupan petani dan meentengkan beban tanggungan mereka (www.pertanian.go.id. Asuransi Usaha Tani Padi, solusi kegagalan pguan, 27 Januari 2016).
Sedangkan dalam skala internasional, sesungguhnya sudah ada kerjasama untuk menghadapi peristiwa kekeenteng, contohnya melalui the United Nations Conference to Combat Desertification (UNCCD).
Selain itu terdapat kampanye untuk mengurangi risiko kekeenteng dalam the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) (the United Nations International Strategy for Disaster Reduction (ISDR). Drought, Desertification and Water Scarcity, May 2007).
Perlu dicatat bahwa peristiwa kekeenteng juga menjadi perhatian penting, ibarat tercantum dalam agenda the Sustainable Development Goals (SGDs) tujuan ke-13, yakni 'Mengambil agresi kasatmata untuk menanggulangi perubahan iklim beserta dampaknya.'
Sebagai penutup, peristiwa kekeenteng sanggup muncul dimana saja, baik wilayah tropis maupun sub-tropis, dan menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada lingkungan dan kehidupan manusia. **
ARTIKEL TERKAIT :
Saat Pencemaran Udara Mempengaruhi Kehidupan Manusia
Masalah Ketersediaan Sumber Air Bersih (Fresh-Water Resources) sebagai Penopang Kehidupan
Mengenal Disaster Management, Melihat Teknik Jepang Menangani Bencana Alam
Mencegah dan Menanggulangi Bencana Banjir
Terdapat banyak sekali faktor yang memicu insiden tersebut, yang paling lazim yakni perubahan iklim (climate change).
Selain itu, faktor tata kelola lingkungan hidup yang salah juga berpotensi mengubah keseimbangan lingkungan, sehingga memicu bencana.
Tulisan ini mengulas seputar peristiwa kekeenteng dan dampaknya bagi kehidupan.
1. BENCANA KEKERINGAN DI BEBERAPA NEGARA.
Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), kekeenteng di Indonesia yang terjadi pada 2015, terutama disebabkan oleh fenomena El-Nino.
Bencana ini menimbulkan defisit persediaan air di beberapa wilayah di Indonesia, contohnya di Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
Total defisit air tercatat sekitar 20 miliar meter kubik, termasuk pada lahan pertanian seluas 111,000 hektar (www.bnpb.go.id. Dampak El-Nino Tahun 2015 terhadap Kekeenteng di Indonesia, 25 Agustus 2015).
El-Nino ialah suatu penyimpangan kondisi bahari yang ditandai dengan peningkatan suhu permukaan bahari di Samudera Pasifik.
Karena bahari dan atmosfir ialah dua elemen yang saling terhubung, maka penyimpangan pada kondisi bahari menimbulkan perubahan pada atmosfir, sehingga menimbulkan terjadinya penyimpangan iklim (www.oceanservice.noaa.gov. What are El Nino and La Nina?, dikutip pada Senin 11 April 2016).
Akibat El-Nino antara lain berupa periode animo kemarau yang lebih panjang dari kondisi normal, curah hujan yang turun tajam di animo kemarau, serta periode hari tanpa hujan yang lebih lama dari keadaan normal.
Kekeenteng tak spesialuntuk melanda negara-negara tropis. Menurut EPA (the United States Environmental Protection Agency), pada 2000 - 2013 setidaknya terdapat 20-70% area di Amerika Serikat yang mengalami kekeenteng, mulai dari tingkat rendah sampai kekeenteng ekstrim.
Bahkan kekeenteng di 2012 tercatat sebagai musibah kekeenteng terpanjang di Amerika Serikat selama satu dasawarsa.
FAO juga mencatat peristiwa kekeenteng melanda Kenya setiap tahunnya; salah satu peristiwa paling parah terjadi di 2009. Akibat kekeenteng tersebut, terjadi penurunan hasil tumbuhan pertanian, ibarat gandum sampai tinggal 45% dari pguan normal.
Bencana kekeenteng pun terjadi di Australia. Kekeenteng terbesar terjadi pada 2002, yang menimbulkan produksi pertanian merosot sampai lebih dari 40%.
Sementara pada 2010, beberapa wilayah di Rusia mengalami kerusakan parah akhir kekeenteng. Dari data yang ada, kekeenteng tersebut ialah bencana terburuk semenjak lebih dari 30 tahun terakhir.
2. TIPE BENCANA KEKERINGAN.
the National Drought Mitigation Center (NDMC) mendefinisikan beberapa tipe kekeenteng, antara lain:
- Meteorogical drought, dimana kondisi kekeenteng diukur dari tingkat kekeenteng yang terjadi dibandingkan dengan situasai normal. Dikatakan meteorogical drought apabila tingkat perembesan air berkurang drastis dan terjadi dalam jangka waktu lama.
- Agricultural drought, menggambarkan keadaan dimana kekeenteng yang terjadi menimbulkan berkurangnya mineral tanah dalam menunjang kerindangan dan pertumbuhan tumbuhan diatasnya.
- Hydrological drought, terjadi apabila terdapat penurunan kuantitas air, baik di permukaan maupun di bawah tanah.
- Socioeconomic drought, terjadi jikalau belum sempurnanya persediaan air mulai menghipnotis kehidupan insan secara langsung, termasuk pada kesehatan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
3. DAMPAK BENCANA KEKERINGAN.
Secara umum, dampak peristiwa kekeenteng dibagi menjadi dua macam, yakni akibat langsung dan akibat tidak langsung. Berikut penjelasannya.
Akibat kekeenteng secara langsung antara lain:
- mengurangi produktivitas tumbuhan dan hutan.
- mengurangi persediaan air.
- menurunkan kualitas air.
- meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
- memdiberi dampak jelek pada kualitas binatang ternak.
- meningkatkan tamat hidup binatang peliharaan.
- memungkinkan munculnya penyakit pada tanaman.
- menimbulkan erosi dan memicu musibah lain, contohnya banjir.
Adapun akibat kekeenteng secara tidak langsung adalah:
- menurunnya hasil pertanian dan tumbuhan produksi.
- berkurangnya tingkat kesejahteraan petani.
- memicu tingginya angka inflasi akhir defisit persediaan pangan.
4. UPAYA MENGATASI BENCANA KEKERINGAN.
Berbagai cara ditempuh untuk mengatasi peristiwa kekeenteng, atau setidaknya mengurangi imbas jelek akhir insiden tersebut.
Pemerintah Indonesia misalnya, menyadari dampak yang diderita para petani, tetapkan bahwa untuk setiap kegagalan pguan akhir perubahan iklim, ibarat peristiwa banjir dan kekeenteng, akan mendapatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), yang berkhasiat untuk melindungi kehidupan petani dan meentengkan beban tanggungan mereka (www.pertanian.go.id. Asuransi Usaha Tani Padi, solusi kegagalan pguan, 27 Januari 2016).
Sedangkan dalam skala internasional, sesungguhnya sudah ada kerjasama untuk menghadapi peristiwa kekeenteng, contohnya melalui the United Nations Conference to Combat Desertification (UNCCD).
Selain itu terdapat kampanye untuk mengurangi risiko kekeenteng dalam the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) (the United Nations International Strategy for Disaster Reduction (ISDR). Drought, Desertification and Water Scarcity, May 2007).
Perlu dicatat bahwa peristiwa kekeenteng juga menjadi perhatian penting, ibarat tercantum dalam agenda the Sustainable Development Goals (SGDs) tujuan ke-13, yakni 'Mengambil agresi kasatmata untuk menanggulangi perubahan iklim beserta dampaknya.'
Sebagai penutup, peristiwa kekeenteng sanggup muncul dimana saja, baik wilayah tropis maupun sub-tropis, dan menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada lingkungan dan kehidupan manusia. **
ARTIKEL TERKAIT :
Saat Pencemaran Udara Mempengaruhi Kehidupan Manusia
Masalah Ketersediaan Sumber Air Bersih (Fresh-Water Resources) sebagai Penopang Kehidupan
Mengenal Disaster Management, Melihat Teknik Jepang Menangani Bencana Alam
Mencegah dan Menanggulangi Bencana Banjir
Posting Komentar untuk "Bencana Kekeringan Dan Dampaknya Bagi Kehidupan"