Pencipta Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Liberty Manik, yaitu pencipta salah lagu Nasional Indonesia yang berjudul “Satu Nusa Satu Bangsa”. Adapun Lirik Lagunya adalah:
Satu Nusa Satu Bangsa
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
Lirik yang sekilas tampak sederhana, ternyata mempunyai isi kandungan lagu yang sangat kental akan bencana Sumpah Pemuda. Seperti yang diketahui bahwa para cowok berikrar bahwa mereka tidak hanya mengakui berbangsa satu saja, namun mereka juga mengakui sebagai satu nusa dan satu bahasa.
Makna Satu Nusa
Satu nusa mempunyai makna bangsa Indonesia mengaku hanya bertanah air satu, tanah air Indonesia. Sedangkan Nusa diartikan pulau atau dapat juga diartikan tanah tumpah darah, tanah air, tanah dimana tempat kita tinggal.
Walaupun Indonesia mempunyai ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke yang dipisahkan oleh lautan, namun tetap satu tanah air, yaitu Indonesia. Hal ini menciptakan semangat persatuan semakin berpengaruh sehingga menciptakan kesatuan bangsa semakin kokoh dalam satu wadah NKRI.
Makna Satu Bangsa
Satu Bangsa mempunyai arti meskipun bangsa Indonesia terdiri dari majemuk suku bangsa dengan keanekaragaman budaya, namun rakyat Indonesia tetap mengaku berbangsa satu, yaitu Bangsa Indonesia.
Walaupun banyak suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda di wilayah Indonesia,namun seluruh suku tetap mempunyai kesamaan yaitu pernah sama-sama dijajah bangsa absurd dalam waktu yang tidak sebentar. Karenanya, mereka bertekad untuk sama-sama meraih segala bentuk kemerdekaan dari aneka macam bentuk penjajahan.
Adanya kesamaan tekad itulah yang menciptakan rakyat mencicipi satu bangsa yang bahwasanya yang mencetus lahirnya
lambang Bhineka Tunggal Ika yang dijadikan semboyan citra wacana kondisi bangsa Indonesia yang walaupun berbeda-beda, namun tetap satu jua.
Nusantara mempunyai arti sebagai suatu kesatuan wilayah kepualauan di antara pulau-pulau Indonesia. Ada lima kepulauan besar yang dimiliki Indonesia, yaitu: Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Selain itu, pulau-pulau kecil juga banyak ditemukan dengan aneka macam keragaman yang dimilikinya. Misalnya saja, budaya, agama, suku bangsa, adab istiadat, bahasa daerah.
Makna Satu Bahasa
Suku bangsa yang tersebar mempunyai bahasa kawasan mereka masing-masing, kesannya mereka memakai bahasa kawasan tersebut untuk komunikasi dalam keseharianya. Sebagai contoh, Suku Sunda memakai bahasa Sunda, Suku Jawa memakai bahasa Jawa, dan Suku Batak memakai bahasa Batak.
Perbedaan bahasa yang dimiliki setiap suku tidak jarang menimbulkan kesulitan bagi mereka dalam berkomunikasi dengan suku lain. Oleh karenanya, bangsa Indonesia mempunyai bahasa persatuan yaitu, bahasa Indonesia. Bahasa ini menjadi jembatan komunikasi antar suku di Indonesia, sehingga bahasa Indonesia di junjung tinggi oleh semua suku bangsa di Indonesia.
Satu nusa bermakna bahwa setiap orang harus merasa mempunyai satu tanah air yang sama, tanah air Indonesia.
Satu bangsa bermakna meskipun suku kita tidak sama , namun kita tetap satu bangsa, bangsa Indonesia.
Satu bahasa bermakna bahwa kita harus mewujudkan persatuan bangsa. Kita wajib memakai bahasa pemersatu (bahasa Indonesia) untuk menyatukan antar suku bangsa.
Setelah memahami arti lagu Satu nusa Satu Bangsa, mari sekilas kita bahas mengenai penciptanya Liberty Manik.
Liberty Manik yaitu laki-laki berketurunan batak, lahir di Sidikalang (Sumatera Utara). Ia meninggal pada usia 69 tepatnya pada tanggal 16 september 1993. Ia berhasil meraih Gelar doktor filsafat dengan magna cum laude di Universitas Frein, Jerman dengan judul disertasi “Das Arabische Tonsysten Im Mittelalter” yang merupakan pengkajian dari kitab-kitab music filsuf muslim menyerupai Al-Farabi, Al-Kindi, dan Ihwan al-Safa. Sayangnya, tidak semua orang mengetahuinya.
Liberty Manik menghabiskan sepanjang hidupnya sebagai pencipta lagu dan juga pengajar musik di Institut Seni Indonesia (Yogyakarta). Ia sangat mendalami musik khas batak menyerupai Gondang, kesannya ia dikenal sebagai andal bahasa (filolog) batak kuno.
Satu Nusa Satu Bangsa
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
Lirik yang sekilas tampak sederhana, ternyata mempunyai isi kandungan lagu yang sangat kental akan bencana Sumpah Pemuda. Seperti yang diketahui bahwa para cowok berikrar bahwa mereka tidak hanya mengakui berbangsa satu saja, namun mereka juga mengakui sebagai satu nusa dan satu bahasa.
Makna Satu Nusa
Satu nusa mempunyai makna bangsa Indonesia mengaku hanya bertanah air satu, tanah air Indonesia. Sedangkan Nusa diartikan pulau atau dapat juga diartikan tanah tumpah darah, tanah air, tanah dimana tempat kita tinggal.
Walaupun Indonesia mempunyai ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke yang dipisahkan oleh lautan, namun tetap satu tanah air, yaitu Indonesia. Hal ini menciptakan semangat persatuan semakin berpengaruh sehingga menciptakan kesatuan bangsa semakin kokoh dalam satu wadah NKRI.
Makna Satu Bangsa
Satu Bangsa mempunyai arti meskipun bangsa Indonesia terdiri dari majemuk suku bangsa dengan keanekaragaman budaya, namun rakyat Indonesia tetap mengaku berbangsa satu, yaitu Bangsa Indonesia.
Walaupun banyak suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda di wilayah Indonesia,namun seluruh suku tetap mempunyai kesamaan yaitu pernah sama-sama dijajah bangsa absurd dalam waktu yang tidak sebentar. Karenanya, mereka bertekad untuk sama-sama meraih segala bentuk kemerdekaan dari aneka macam bentuk penjajahan.
Adanya kesamaan tekad itulah yang menciptakan rakyat mencicipi satu bangsa yang bahwasanya yang mencetus lahirnya
lambang Bhineka Tunggal Ika yang dijadikan semboyan citra wacana kondisi bangsa Indonesia yang walaupun berbeda-beda, namun tetap satu jua.
Nusantara mempunyai arti sebagai suatu kesatuan wilayah kepualauan di antara pulau-pulau Indonesia. Ada lima kepulauan besar yang dimiliki Indonesia, yaitu: Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Selain itu, pulau-pulau kecil juga banyak ditemukan dengan aneka macam keragaman yang dimilikinya. Misalnya saja, budaya, agama, suku bangsa, adab istiadat, bahasa daerah.
Makna Satu Bahasa
Suku bangsa yang tersebar mempunyai bahasa kawasan mereka masing-masing, kesannya mereka memakai bahasa kawasan tersebut untuk komunikasi dalam keseharianya. Sebagai contoh, Suku Sunda memakai bahasa Sunda, Suku Jawa memakai bahasa Jawa, dan Suku Batak memakai bahasa Batak.
Perbedaan bahasa yang dimiliki setiap suku tidak jarang menimbulkan kesulitan bagi mereka dalam berkomunikasi dengan suku lain. Oleh karenanya, bangsa Indonesia mempunyai bahasa persatuan yaitu, bahasa Indonesia. Bahasa ini menjadi jembatan komunikasi antar suku di Indonesia, sehingga bahasa Indonesia di junjung tinggi oleh semua suku bangsa di Indonesia.
Satu nusa bermakna bahwa setiap orang harus merasa mempunyai satu tanah air yang sama, tanah air Indonesia.
Satu bangsa bermakna meskipun suku kita tidak sama , namun kita tetap satu bangsa, bangsa Indonesia.
Satu bahasa bermakna bahwa kita harus mewujudkan persatuan bangsa. Kita wajib memakai bahasa pemersatu (bahasa Indonesia) untuk menyatukan antar suku bangsa.
Setelah memahami arti lagu Satu nusa Satu Bangsa, mari sekilas kita bahas mengenai penciptanya Liberty Manik.
Liberty Manik yaitu laki-laki berketurunan batak, lahir di Sidikalang (Sumatera Utara). Ia meninggal pada usia 69 tepatnya pada tanggal 16 september 1993. Ia berhasil meraih Gelar doktor filsafat dengan magna cum laude di Universitas Frein, Jerman dengan judul disertasi “Das Arabische Tonsysten Im Mittelalter” yang merupakan pengkajian dari kitab-kitab music filsuf muslim menyerupai Al-Farabi, Al-Kindi, dan Ihwan al-Safa. Sayangnya, tidak semua orang mengetahuinya.
Liberty Manik menghabiskan sepanjang hidupnya sebagai pencipta lagu dan juga pengajar musik di Institut Seni Indonesia (Yogyakarta). Ia sangat mendalami musik khas batak menyerupai Gondang, kesannya ia dikenal sebagai andal bahasa (filolog) batak kuno.
Posting Komentar untuk "Pencipta Lagu Satu Nusa Satu Bangsa"