Sejarah Renang Di Indonesia
Sejarah renang di Indonesia sudah dimulai semenjak zaman Kerajaan Majapahit. Pada masa kerajaan Majapahit berenang dilakukan dengan tujuan berperang, menangkap ikan, maupun sebagai bajak laut. Armada perang Majapahit populer sebagai armada perang yang berani mengarungi lautan dan samudra untuk menambah wilayah kekuasaan kerajaaan Majapahit. Armada Majapahit berani menyebrangi sungai-sungai besar dan mengarungi lautan nusantara hanya dengan memakai bahtera dan rakit. Tanpa memiliki kemampuan berenang yang baik hal ini tidak mungkin untuk dilakukan. Selain armada Majapahit kemampuan berenang juga dimiliki oleh Jakat ingkir atau Sultan Hadiwijaya yang melaksanakan suatu perjalanan panjang mengarungi sungai-sungai besar dengan memakai rakit.
Bukti sejarah renang di Indonesia ditemukan pada beberapa situs sejarah menyerupai relief candi yang menggambarkan kemampuan berenang. Pada keraton-keraton peninggalan kerajaan atau tempat sekitar candi juga seringkali ditemukan kolam renang yang dipakai oleh keluarga kerajaan untuk mandi dan berenang. Hal ini mengambarkan renang di Indonesia sudah ada semenjak zaman sejarah tetapi belum diketahui gaya renang yang dipakai pada ketika itu.
Kolam renang di Indonesia pertama kali didirikan pada zaman penjajahan Belanda. Kolam renang
cihampelas di kota Bandung menjadi kolam renang yang pertama kali didirikan pada tahun 1904. Kemudian dibangun pembangunan kolam renang Brantas di Surabaya dan kolam renang Cikini di Jakarta. Pada masa itu kolam renang hanya diperuntukkan untuk orang-orang berkulit putih bukan untuk orang pribumi. Pada tahun 1930 dibangun kolam renang di beberapa kota besar di Indonesia menyerupai kolam renang di tempat Manggarai Jakarta, kolam renang Tegalsari di Surabaya, Kolam renang di Semarang dan di Cirebon.
Sejarah renang di Indonesia mengalami perkembangan pada zaman pendudukan Jepang pada tahun 1943 – 1945. Pemerintah Jepang membuka semua kolam renang ang ada di tanah air untuk masyarakat umum sehingga kesempatan untuk berguru berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Perkembangan renang mengalami penurunan pada tahun 1945 alasannya bangsa Indonesia fokus merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.
Organisasi renang di Indonesia dibuat pada tanggal 24 Maret 1951 dengan nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia yang (PBSI) yang diketuai oleh dr. Poerwosoedarmo. Pada tahun 1951 PBSI diterima menjadi anggota dan Internationale Olympic Comittee (IOC) dan FINA.
Di Indonesia olahraga renang mulai diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Surakarta tahun 1948. Gaya renang yang diperlombakan adalah dengan gaya renang modern, menyerupai gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Pada tahun 1957 PBSI berubah nama menjadi PRSI atau Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Penyelenggaraaan PON ke IV di Makassar mulai memperlombakan renang gaya kupu-kupu.
Demikianlah sekilas perihal sejarah renang dan perkembangannya di Indonesia, agar bermanfaat.
Bukti sejarah renang di Indonesia ditemukan pada beberapa situs sejarah menyerupai relief candi yang menggambarkan kemampuan berenang. Pada keraton-keraton peninggalan kerajaan atau tempat sekitar candi juga seringkali ditemukan kolam renang yang dipakai oleh keluarga kerajaan untuk mandi dan berenang. Hal ini mengambarkan renang di Indonesia sudah ada semenjak zaman sejarah tetapi belum diketahui gaya renang yang dipakai pada ketika itu.
Kolam renang di Indonesia pertama kali didirikan pada zaman penjajahan Belanda. Kolam renang
cihampelas di kota Bandung menjadi kolam renang yang pertama kali didirikan pada tahun 1904. Kemudian dibangun pembangunan kolam renang Brantas di Surabaya dan kolam renang Cikini di Jakarta. Pada masa itu kolam renang hanya diperuntukkan untuk orang-orang berkulit putih bukan untuk orang pribumi. Pada tahun 1930 dibangun kolam renang di beberapa kota besar di Indonesia menyerupai kolam renang di tempat Manggarai Jakarta, kolam renang Tegalsari di Surabaya, Kolam renang di Semarang dan di Cirebon.
Sejarah renang di Indonesia mengalami perkembangan pada zaman pendudukan Jepang pada tahun 1943 – 1945. Pemerintah Jepang membuka semua kolam renang ang ada di tanah air untuk masyarakat umum sehingga kesempatan untuk berguru berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Perkembangan renang mengalami penurunan pada tahun 1945 alasannya bangsa Indonesia fokus merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.
Organisasi renang di Indonesia dibuat pada tanggal 24 Maret 1951 dengan nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia yang (PBSI) yang diketuai oleh dr. Poerwosoedarmo. Pada tahun 1951 PBSI diterima menjadi anggota dan Internationale Olympic Comittee (IOC) dan FINA.
Di Indonesia olahraga renang mulai diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Surakarta tahun 1948. Gaya renang yang diperlombakan adalah dengan gaya renang modern, menyerupai gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Pada tahun 1957 PBSI berubah nama menjadi PRSI atau Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Penyelenggaraaan PON ke IV di Makassar mulai memperlombakan renang gaya kupu-kupu.
Demikianlah sekilas perihal sejarah renang dan perkembangannya di Indonesia, agar bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Sejarah Renang Di Indonesia"