Sekilas Perihal The Organisation For Economic Co-Operation And Development (Oecd)
OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) ialah salah satu organisasi multi negara yang didirikan untuk mempererat kerjasama dan pembangunan ekonomi antar negara demi mewujudkan stabilitas perekonomian yang berkelanjutan. Artikel ini akan meringkas sejarah dan kiprah OECD dalam mewujudkan misi-misinya.
Cikal bakal OECD dimulai ketika pemerintah Amerika Serikat yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri pada ketika itu, sekaligus pemenang Nobel Perdamaian 1953, George Marshall menyatakan bahwa Amerika Serikat mesti memmenolong perbaikan kondisi ekonomi dan sosial-politik dunia, pasca perang dunia kedua. Inisiatif tersebut dikemudian hari dikenal dengan istilah the Marshall Plan.
The Marshall Plan pada hakikatnya ialah proposal kepada negara-negara Eropa yang sebut bahwa Amerika Serikat siap memmenolong negara-negara Eropa untuk melaksanakan pemulihan situasi pasca perang dunia kedua.
Selain itu ditetapkan pula bahwa Amerika Serikat siap berafiliasi dalam mewujudkan pembangunan jangka pangjang bersama negara-negara Eropa (Wolfe, R. From reconstructing Europe to constructing globalization: the OECD in historical perspective, 2007).
Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan komite kerjasama yang dikenal dengan nama the Organisation for European Economic Co-operation (OEEC) pada bulan April 1948.
Dalam perkembangannya, setelah dirasakan perlunya memperluas ruang lingkup kerjasama, maka dibentuklah satu organisasi gres untuk menggantikan OEEC yang berjulukan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 30 September 1961. melaluiataubersamaini kata lain, OECD ialah pembaharuan dari OEEC yang sudah ada sebelumnya.
Dalam praktiknya, pengembangan kerjasama tersebut diupayakan melalui aksentuasi pada aspek efisiensi, sistem pasar terbuka, sistem perdagangan bebas, dan pembangunan berbasis industrialisasi. Upaya-upaya lain yang dilakukan yakni dengan mengurangi angka kemiskinan, menjaga stabilitas keuangan, membuat iklim investasi dan perdagangan yang kuat, serta membuatkan teknologi, inovasi, dan kewirasusahaan.
Sementara sesuai dengan konvensi yang ditanhadirani di Paris pada 14 Desember 1960, OECD bertugas mempromosikan kebijakan yang bertujuan untuk:
Berkantor sentra di Paris, Perancis, sampai ketika ini OECD beranggotakan 35 negara. Adapun negara-negara anggota OECD tersebut yakni Amerika Serikat, Australia, Austria, Belanda, Belgia, Chile, Denmark, Estonia, Finlandia, Hungaria, Inggris, Irlandia, Islandia, Israel, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Latvia, Luxemburg, Meksiko, Norwegia, Perancis, Polandia, Portugal, Republik Ceko, Republik Slovakia, Selandia Baru, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, dan Yunani.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, OECD memperoleh dana yang berasal dari donasi negara-negara anggota. Seperti halnya organisasi internasional lain, semisal the International Monetary Fund (IMF) dan the World Bank, posisi Amerika Serikat sangat kuat dalam institusi ini.
melaluiataubersamaini dana menolongan mencapai 25% dari total donasi negara-negara anggota, kiprah Amerika Serikat signifikan dalam setiap pengambilan keputusan, apalagi mengingat bahwa sejarah pertama OECD yakni inisiatif pemerintah Amerika Serikat.
Namun demikian secara organisatoris, OECD menegaskan bahwa setiap pengambilan keputusan didasarkan pada consensus building atau komitmen bersama serta mengutamakan transparansi.
Menurut situs resminya, OECD terdiri dari tiga instrumen, yakni:
Demikian sekilas pengetahuan tentang the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Menarik untuk dipelajari lebih lanjut bagaimana kiprah OECD dalam membangun kerjasama ekonomi dan pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan global. **
ARTIKEL TERKAIT :
Sekilas tentang the Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)
Pemahaman tentang Official Development Assistance (ODA)
Tantangan UNDP Mewujudkan Agenda the Sustainable Development Goals (SDGs)
Peluang dan Tantangan ASEAN dalam Perekonomian Global
Cikal bakal OECD dimulai ketika pemerintah Amerika Serikat yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri pada ketika itu, sekaligus pemenang Nobel Perdamaian 1953, George Marshall menyatakan bahwa Amerika Serikat mesti memmenolong perbaikan kondisi ekonomi dan sosial-politik dunia, pasca perang dunia kedua. Inisiatif tersebut dikemudian hari dikenal dengan istilah the Marshall Plan.
The Marshall Plan pada hakikatnya ialah proposal kepada negara-negara Eropa yang sebut bahwa Amerika Serikat siap memmenolong negara-negara Eropa untuk melaksanakan pemulihan situasi pasca perang dunia kedua.
Selain itu ditetapkan pula bahwa Amerika Serikat siap berafiliasi dalam mewujudkan pembangunan jangka pangjang bersama negara-negara Eropa (Wolfe, R. From reconstructing Europe to constructing globalization: the OECD in historical perspective, 2007).
Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan komite kerjasama yang dikenal dengan nama the Organisation for European Economic Co-operation (OEEC) pada bulan April 1948.
Dalam perkembangannya, setelah dirasakan perlunya memperluas ruang lingkup kerjasama, maka dibentuklah satu organisasi gres untuk menggantikan OEEC yang berjulukan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 30 September 1961. melaluiataubersamaini kata lain, OECD ialah pembaharuan dari OEEC yang sudah ada sebelumnya.
Dalam praktiknya, pengembangan kerjasama tersebut diupayakan melalui aksentuasi pada aspek efisiensi, sistem pasar terbuka, sistem perdagangan bebas, dan pembangunan berbasis industrialisasi. Upaya-upaya lain yang dilakukan yakni dengan mengurangi angka kemiskinan, menjaga stabilitas keuangan, membuat iklim investasi dan perdagangan yang kuat, serta membuatkan teknologi, inovasi, dan kewirasusahaan.
Sementara sesuai dengan konvensi yang ditanhadirani di Paris pada 14 Desember 1960, OECD bertugas mempromosikan kebijakan yang bertujuan untuk:
- Mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, peningkatan standar kelayakan hidup, serta ketersediaan lapangan kerja di negara-negara anggota, sekaligus menjaga stabilitas keuangan, sehingga bisa berkontribusi terhadap perekonomian global.
- Mempromosikan keterbukaan ekonomi, baik diantara negara-negara anggota maupun negara-negara lain dalam rangka perwujudan pembangunan jangka panjang.
- Memdiberikan donasi positif terhadap perdagangan global dalam kerangka kerjasama antar negara tanpa adanya diskriminasi, seturut dengan komitmen internasional.
Berkantor sentra di Paris, Perancis, sampai ketika ini OECD beranggotakan 35 negara. Adapun negara-negara anggota OECD tersebut yakni Amerika Serikat, Australia, Austria, Belanda, Belgia, Chile, Denmark, Estonia, Finlandia, Hungaria, Inggris, Irlandia, Islandia, Israel, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Latvia, Luxemburg, Meksiko, Norwegia, Perancis, Polandia, Portugal, Republik Ceko, Republik Slovakia, Selandia Baru, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, dan Yunani.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, OECD memperoleh dana yang berasal dari donasi negara-negara anggota. Seperti halnya organisasi internasional lain, semisal the International Monetary Fund (IMF) dan the World Bank, posisi Amerika Serikat sangat kuat dalam institusi ini.
melaluiataubersamaini dana menolongan mencapai 25% dari total donasi negara-negara anggota, kiprah Amerika Serikat signifikan dalam setiap pengambilan keputusan, apalagi mengingat bahwa sejarah pertama OECD yakni inisiatif pemerintah Amerika Serikat.
Namun demikian secara organisatoris, OECD menegaskan bahwa setiap pengambilan keputusan didasarkan pada consensus building atau komitmen bersama serta mengutamakan transparansi.
Menurut situs resminya, OECD terdiri dari tiga instrumen, yakni:
- Council. Beranggotakan perwakilan negara-negara anggota dan Komisi Eropa (catatan: Komisi Eropa ialah tubuh direktur dalam Uni Eropa/the European Union), dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal. Council bertugas sebagai pengawas dan penentu kebijakan strategis organisasi.
- Committees. Komite ini terdiri dari perwakilan negara-negara anggota yang mengadakan pertemuan secara rutin untuk mengulas dan mereview kebijakan-kebijakan tertentu, menyerupai ekonomi, perdagangan, pendidikan, atau keuangan. Terdapat sekitar 250 komite yang berbentuk kelompok kerja dan terdiri dari para jago di bidang masing-masing.
- Secretariat. Terdiri dari seorang kepala sekretariat yang dimenolong oleh wakil dan dewan direksi. Bertugas sebagai pelaksana operasional atas kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh Council, sekaligus sebagai alat pendukung bagi tugas-tugas Committees.
Demikian sekilas pengetahuan tentang the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Menarik untuk dipelajari lebih lanjut bagaimana kiprah OECD dalam membangun kerjasama ekonomi dan pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan global. **
ARTIKEL TERKAIT :
Sekilas tentang the Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)
Pemahaman tentang Official Development Assistance (ODA)
Tantangan UNDP Mewujudkan Agenda the Sustainable Development Goals (SDGs)
Peluang dan Tantangan ASEAN dalam Perekonomian Global
Posting Komentar untuk "Sekilas Perihal The Organisation For Economic Co-Operation And Development (Oecd)"