Saat Pencemaran Udara Mensugesti Kehidupan Manusia
Salah satu gosip lingkungan yang secara eksklusif mensugesti tingkat kesehatan dan angka impian hidup yaitu polusi udara (air pollution). Problem ini terjadi dihampir setiap wilayah di dunia, menerangkan bahwa pencemaran udara ialah kasus global. Dalam goresan pena ini kita akan berguru seputar kasus pencemaran udara.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO (the World Health Organization), dalam laman resminya mengelompokkan sumber polusi udara menjadi dua tipe, yakni polusi udara dalam ruangan (household/indoor air pollution) dan polusi udara luar ruangan (ambient atau outdoor air pollution).
Polusi udara dalam ruangan yaitu gas membuangan yang dihasilkan dari acara dalam rumahtangga, menyerupai kegiatan memasak dengan memakai gas, minyak tanah, atau arang; pemakaian tungku api dan penghangat ruangan; memanfaatkan pengatur suhu ruangan (air conditioner); serta pemakaian obat semprot.
Menurut WHO, terdapat lebih dari 4 juta orang mengalami tamat hidup dini setiap tahunnya, dipicu oleh adanya polusi udara dalam ruangan. Dari angka tersebut, sekitar 50% diantaranya meninggal alasannya penyakit pneumonia (radang paru-paru).
Walaupun tidak diketahui secara niscaya sumber pertama penyakit tersebut, namun diyakini bahwa insiden itu menjadi susah diatasi/diobati alasannya faktor inhale (penghirupan) polutan yang muncul dari acara rumahtangga.
Sementara outdoor air pollution ialah polusi udara yang bersumber dari acara luar ruangan, termasuk dari gas membuang kendaraan bermotor, asap pembakaran sampah, serta acara industri.
Data mengatakan lebih dari 3.5 juta jiwa meninggal setiap tahun, alasannya terlalu banyak menghirup udara luar ruangan yang tercemar. Berbagai catatan diatas mengatakan bahwa polusi udara ialah salah satu penyebab tamat hidup tertinggi di dunia (www.who.int).
Sejumlah temuan mengungkap dampak negatif akhir paparan polusi udara, diantaranya:
Sementara dampak negatif polusi udara pada lingkungan hidup antara lain berupa perubahan cuaca ekstrim (extreme climate-change), akhir zat-zat polutan dalam udara yang mensugesti suhu permukaan tanah. Efek jelek lain yaitu kerusakan fungsi penting tanaman sebagai sumber pangan dan penghasil udara membersihkan (oksigen).
Lebih lanjut, the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menyatakan bahwa angka tamat hidup akhir polusi udara di China meningkat sebanyak 5% pada periode 2005-2010.
China sendiri menyumbang tak kurang dari 20% area di dunia yang terdampak polusi udara dalam kategori parah. Sebagai catatan, dalam kurun tiga tahun semenjak 2008-2011, angka kepemlikan kendaraan beroda empat pribadi di China meningkat dua kali lipat dari 50 juta menjadi 100 juta. Hal ini menjadi salah satu penyumbang polusi udara terbesar di negara tersebut.
OECD juga mencatat bahwa secara global, 50% penyebab tamat hidup dipengaruhi oleh dampak pencemaran udara luar ruangan, terutama akhir gas membuang kendaraan bermotor. Adapun nilai hemat (produktivitas, income, inovasi, dan sebagainya) yang hilang akhir tamat hidup tersebut senilai tak kurang dari US$ 1.6 miliar (OECD, The Cost of Air Pollution: Health Impacts of Road Transport, 2014).
Polutan yang ada dalam udara terdiri dari banyak sekali jenis, diantaranya Particulate Matter (PM). Zat ini juga disebut sebagai aerosols, ialah adonan gas sulfat, nitrat, amonia, sodium klorida, karbon, serta uap air. Zat lainnya yaitu smog atau ground-level ozone, yang terbentuk dari reaksi kimiawi antara Nitrogen Oxides (NOx) dan Volatile Organic Compounds (VOC) yang dihasilkan dari asap knalpot kendaraan bermotor dan peralatan industri.
Sedangkan beberapa macam gas yang dikenal sebagai sumber polusi udara antara lain SO2 (Sulfur Dioxide), NO2 (Nitrogen Dioxide), CO (Carbon Monoxide), serta CO2 (Carbon Dioxide). Sumber pencemaran udara pada umumnya berasal dari acara manusia, menyerupai pemakaian kendaraan bermotor, acara pabrik, memperabukan sampah, merokok, dan acara lainnya.
melaluiataubersamaini demikian sanggup disimpulkan bahwa insan ialah pemain drama yang paling bertanggungjawaban atas terjadinya pencemaran udara di bumi.
Sebagai penutup, pencemaran udara (air pollution) ialah kasus fokus bagi keberlangsungan kehidupan di bumi, sementara insan mempunyai andil besar atas terjadinya kasus tersebut. **
ARTIKEL TERKAIT :
Menakar Kebutuhan Sumberdaya Energi di Masa Depan
Mencegah dan Menanggulangi Bencana Banjir
Memahami Arti dan Dampak Pemanasan Global (Global Warming)
Kerugian Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO (the World Health Organization), dalam laman resminya mengelompokkan sumber polusi udara menjadi dua tipe, yakni polusi udara dalam ruangan (household/indoor air pollution) dan polusi udara luar ruangan (ambient atau outdoor air pollution).
Polusi udara dalam ruangan yaitu gas membuangan yang dihasilkan dari acara dalam rumahtangga, menyerupai kegiatan memasak dengan memakai gas, minyak tanah, atau arang; pemakaian tungku api dan penghangat ruangan; memanfaatkan pengatur suhu ruangan (air conditioner); serta pemakaian obat semprot.
Menurut WHO, terdapat lebih dari 4 juta orang mengalami tamat hidup dini setiap tahunnya, dipicu oleh adanya polusi udara dalam ruangan. Dari angka tersebut, sekitar 50% diantaranya meninggal alasannya penyakit pneumonia (radang paru-paru).
Walaupun tidak diketahui secara niscaya sumber pertama penyakit tersebut, namun diyakini bahwa insiden itu menjadi susah diatasi/diobati alasannya faktor inhale (penghirupan) polutan yang muncul dari acara rumahtangga.
Sementara outdoor air pollution ialah polusi udara yang bersumber dari acara luar ruangan, termasuk dari gas membuang kendaraan bermotor, asap pembakaran sampah, serta acara industri.
Data mengatakan lebih dari 3.5 juta jiwa meninggal setiap tahun, alasannya terlalu banyak menghirup udara luar ruangan yang tercemar. Berbagai catatan diatas mengatakan bahwa polusi udara ialah salah satu penyebab tamat hidup tertinggi di dunia (www.who.int).
Sejumlah temuan mengungkap dampak negatif akhir paparan polusi udara, diantaranya:
- Penyakit kardiovaskular dan gangguan pernapasan.
- Menurunnya fungsi paru-paru.
- Meningkatnya kerentanan dalam sistem pernapasan, menyerupai kesusahan bernapas dan batuk.
- Meningkatnya kemungkinan terjadinya benjol pada jalan masuk pernapasan.
- Efek yang muncul di sistem syaraf, termasuk pada otak, sehingga menjadikan penurunan kecerdasan (IQ), daya ingat, serta perubahan perilaku.
- Kemungkinan terjadinya kanker (cancer) pada organ badan luar maupun dalam.
- Kemungkinan terjadinya tamat hidup dini (premature death).
Sementara dampak negatif polusi udara pada lingkungan hidup antara lain berupa perubahan cuaca ekstrim (extreme climate-change), akhir zat-zat polutan dalam udara yang mensugesti suhu permukaan tanah. Efek jelek lain yaitu kerusakan fungsi penting tanaman sebagai sumber pangan dan penghasil udara membersihkan (oksigen).
Lebih lanjut, the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menyatakan bahwa angka tamat hidup akhir polusi udara di China meningkat sebanyak 5% pada periode 2005-2010.
China sendiri menyumbang tak kurang dari 20% area di dunia yang terdampak polusi udara dalam kategori parah. Sebagai catatan, dalam kurun tiga tahun semenjak 2008-2011, angka kepemlikan kendaraan beroda empat pribadi di China meningkat dua kali lipat dari 50 juta menjadi 100 juta. Hal ini menjadi salah satu penyumbang polusi udara terbesar di negara tersebut.
OECD juga mencatat bahwa secara global, 50% penyebab tamat hidup dipengaruhi oleh dampak pencemaran udara luar ruangan, terutama akhir gas membuang kendaraan bermotor. Adapun nilai hemat (produktivitas, income, inovasi, dan sebagainya) yang hilang akhir tamat hidup tersebut senilai tak kurang dari US$ 1.6 miliar (OECD, The Cost of Air Pollution: Health Impacts of Road Transport, 2014).
Polutan yang ada dalam udara terdiri dari banyak sekali jenis, diantaranya Particulate Matter (PM). Zat ini juga disebut sebagai aerosols, ialah adonan gas sulfat, nitrat, amonia, sodium klorida, karbon, serta uap air. Zat lainnya yaitu smog atau ground-level ozone, yang terbentuk dari reaksi kimiawi antara Nitrogen Oxides (NOx) dan Volatile Organic Compounds (VOC) yang dihasilkan dari asap knalpot kendaraan bermotor dan peralatan industri.
Sedangkan beberapa macam gas yang dikenal sebagai sumber polusi udara antara lain SO2 (Sulfur Dioxide), NO2 (Nitrogen Dioxide), CO (Carbon Monoxide), serta CO2 (Carbon Dioxide). Sumber pencemaran udara pada umumnya berasal dari acara manusia, menyerupai pemakaian kendaraan bermotor, acara pabrik, memperabukan sampah, merokok, dan acara lainnya.
melaluiataubersamaini demikian sanggup disimpulkan bahwa insan ialah pemain drama yang paling bertanggungjawaban atas terjadinya pencemaran udara di bumi.
Sebagai penutup, pencemaran udara (air pollution) ialah kasus fokus bagi keberlangsungan kehidupan di bumi, sementara insan mempunyai andil besar atas terjadinya kasus tersebut. **
ARTIKEL TERKAIT :
Menakar Kebutuhan Sumberdaya Energi di Masa Depan
Mencegah dan Menanggulangi Bencana Banjir
Memahami Arti dan Dampak Pemanasan Global (Global Warming)
Kerugian Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan
Posting Komentar untuk "Saat Pencemaran Udara Mensugesti Kehidupan Manusia"