Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Monetaris



POKOK-POKOK PEMIKIRAN MILTON FRIEDMAN
Kepakaran Friedman dalam bidang ekonomi tak ada yang meragukan. Ia disebut-sebut sebagai orang kedua yang paling kuat sepanjang sejarah ekonomi sehabis Adam Smith. Yang lain mengatakan, sehabis John Maynard Keynes, tak ada lagi ekonom yang sanggup mengubah cara berpikir dan bagaimana memakai perangkat ilmu ekonomi selain Friedman. Puncaknya, pada 1976, ia dianugerahi hadiah nobel ekonomi dari pemerintah Swedia. Dalam pernyataan ketika mengantar kemenangan Friedman, panitia Nobel mengatakan, Friedman yaitu “salah satu ekonom, komentator politik, dan esais yang paling kuat pada kala ini. Milton mungkin yaitu ekonom yang diketahui hidup dengan makmur.”
  • Dua tema pokok dalam karya Friedman yaitu pentingnya arti uang dan kebebasan.
  • Tiga aspek anutan Friedman adalah:
a)     Study wacana fungsi konsumsi
b)     Argumennya wacana kesusahan dan permasalahan dalam penerapan kebijakan stabilitas
c)      Konstribusinya pada teori dan sejarah moneter
Teori konsumsi sederhana, yang dikemukakan Keynes, menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi terutama dipengaruhi oleh penghasilan ketika sekarang. Sedangkan berdasarkan Friedman, yang dikemukakan dikenal dengan hipotesa pendapatan permguan, berpendapat bahwa konsumsi menyesuaikan pengeluaran mereka dengan ekspektasinya wacana pendapatan selama periode yang lebih lama.
Berlawanan dengan penitikberatan kebijakan fiscal yang dilakukan oleh hebat ekonomi Keynesian, Friedman menyatakan bahwa uang dan kebijakan moneter berperan penting dalam memilih aktifitas ekonomi. Argumennya wacana pentingnya arti uang berasal dari teori uang kuantitatif (MV=PQ), yang berarti bahwa jumlah uang dalam perekonomian (M) dikalikan jumlah waktu yang dipakai tiap dolar dalam satu tahun untuk membeli barang (V) harus sama dengan output ekonomi yang terjual tahun itu (PQ).
Friedman beropini bahwa kecepatan ini tergantung pada faktor ekonomi menyerupai suku bunga dan asumsi inflasi. Selain itu Friedman mengakui bahwa daripada membeli barang orang-orang lebih suka memegang uang sebab bantalan an lain yaitu sebab keamanan atau sebab mereka berpikir bahwa harga persedian dan harga aset-aset yang lain mungkin akn turun. Namun studi empiris yang dilakukan Friedman menemukan bahwa faktor-faktor ekonomi ini spesialuntuk berdampak kecil pada keceptan dan dampaknya ini cenderung menurun dari waktu ke waktu. Karena kecepatan uang relative stabil, maka jumlah uanglah yang terutama berdampak pada tingkat acara ekonomi.
Friedman menyatakan bahwa ketika mungkin uang kuat pada acara ekonomi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang uang sanggup nertal dan sanggup tidak mempunyai dampak ekonomis.
Ketika hebat ekonomi secara tradisional membedakan inflasi karana dorongan biaya dengan inflasi sebab dorongan permintaan, Friedman justru menyatakan bahwa tiruana inflasi berasal dari terlalu banyaknya undangan barang ketika terlalu banyak uang yang diciptakan.
Karena inflasi berdasarkan Friedman yaitu semata-mata fenomena moneter, satu-satunya solusi persoalan inflasi yaitu harus mengendalikan pertumbuhan persediaan uang.
Friedman pertanda bahwa otoritas moneter sanggup membuat depresi, inflasi dan hasil-hasil ekonomi yang tidak diperlukan melalui kesalahan mereka dalam mengelola persediaan uang.
Menurut Friedman, sebab bank sentral tidak sanggup mengemban amanah untuk mengambil kebijakan yang tepat, maka bank sentral seharusnya dipaksa mengikuti hukum moneter daripada dibiarkan melaksanakan mismanajemen dalam persediaan uang.
Kebijakan moneter sering salah, kata Friedman, sebab penjangnya variable penundaan atau kelabubanan atar persoalan ekonomi ketika ini dan ketika perubahan dalam persediaan uang akan mempengaruhai persediaan uang. Frieaman mengidentifikasi ketiga penundaan tersebut.
Friedman menyatakan bahwa otoritas moneter terlalu dipengaruhi oleh otoritas fiskal dan Departemen Keuangan Negara.

Posting Komentar untuk "Monetaris"