Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan ( the mother of sciences ) yang mampuh menjawaban segala pertanyaan dan permasalahaan.
Mulai dari masalah-masalah yang bekerjasama dengan alam semesta hingga masalah insan dengan segala problematika dan kehidupanya.
Diantara permasalahan yang tidak sanggup dijawaban oleh filsafat ialah permasalahan yang ada dilingkungan pendidikan.
 Padahal berdasarkan John Dewey, seorang filosof Amerika, filsafat ialah teori umum dan landasan pertanyaan dan menyidik faktor-faktor realita dan pengalaman yang terdapat dalam pengalaman pendidikan
Apa yang dikatakan John Dewey memang benar. Dan lantaran itu filsafat dan pedidikan mempunyai kekerabatan hakiki dan timbal balik, berdirilah filsafat pendidikan yang berusaha menjawaban dan memecahkan persoalal-persoalan pendidikan yang bersifat filosifis dan memerukan jawabanan secara filosofis

B.     Rumusan masalah
1.      Latar belakang munculnya filsafat pendidika?

C.    Tujuan penelitian
1.      Untuk mengetahui bagaimana latar belakang munculnya filsafat pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan
Jika kita memperhatikan pemikiran orang barat yang mengulas filsafat mereka sama sekali lepas dari apa yang dikatakan agama. Bagi mereka titik berat filsafat ialah mencari hikmah. Hikmah itu dicari untuk mengetahui suatu keadaan yang sebenarnya, apa itu, dari mana itu, hendak kemana, dan bagaimana. Namun pertayaan filosofis itu kalau diteruskan, kesudahannya akan hingga dan berhenti pada sesuatu yang disebut agama. Baik filosofis Timur maupun barat mereka mempunyai pandangan yang sama bila sudah hingga pada pertanyaanya “ bilakah permulaan yang ada ini , dan apakah yang sesuatu yang pertama kali terjadi, apakah yang terakhir sekali bertahan didalam ini” (Rifai, 1994: 67). Akan tetapi mereka akan berusaha.untuk mencari nasihat yang bersama-sama supaya hingga puncak pengetahuan yang tinggi, yaitu Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Mahakuasa.
B.  Perkembangan pemikiran filsafat spiritualisme kuno
Dari uraian diatas sanggup diketahui filsafat mulai berkembang dan berubah fungsi, dari sebagai induk ilmu pengetahuan menjadi semacam pendekatan perekat kebali sebagai ilmu pengetahuan yang sudah berkembang pesat dan terpisah satu dengan lainnya. Jadi, jelaslah bagi kita bahwa filsafat berkembang sesuai perputaran zaman. Paling tidak, sejarah filsafat usang membawa insan untuk mengetahui kisah dalam katagori filsafat spiritualisme kuno. Kira-kira 1200-1000 SM sudah terdapat cerita-cerita lahirnya zarathusthra, dari keluarga sapitama, yang lahir ditepi sebuah sungai, yang ditolong oleh ahura Mazda dalam masa pemerintahaan raja-raja akhamania (550-530 SM). Timur jauh Yang termasuk dalam wilayah timur jauh ialah Cina India dan jepang. Di India berkembang filsafat spiritualisme, Hinduisme, dan Buddhisme. Sedangkan di Jepang berkembang shintoisme. Begitu juga di Cina berkembang, Taoisme, dan Komfusianism.[1]
a. Hinduisme
Pemikiran spiritualisme Hindu ialah konsep eksekusi alam yang berarti setiap individu sudah dilahirkan kembali secara berulang dalam bentuk insan atau hewan sehingga ia menjadi suci dan tepat sebagai cuilan dari jiwa universal ( reingkarnasi ). Karma tersebut pada kesudahannya akan menemukan status seseorang sebagai anggota suatu kasta. Poedjawijatna (1986:54) mengatakan, bahwa para filosof Hindu berpikir untuk mencari jalan lepas dari ikatan duniawi biar bisa masuk dalam kebebasan yang berdasarkan mereka sempurna.
b. Buddha
Pencetus pemikiran Buddha ialah Sidarta Gautama ( Kira-kira 563-483 SM ) sebagai akhir ketidakpuasannya terhadap klarifikasi para guru Hindu isme wacana kejahatan yang sering menimpa manusia. Sesudah melaksanakan hidup bertapa dan meditasi selama 6 tahun, secara tiba-tiba menemukan gagasan dan jawabanan dari pertanyaannya. Gagasa-gagasan itulah yang kemudian menjadi dasar-dasa agama Buddha ( samuel Smith, 1986:12 ).
Filsafat Buddha berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang ada di Dunia ini terliputi oleh sengsara yang disebabakan oleh “Cinta” terhadap suatu yang berlebihan.
c. Taoisme
Pendiri Taoisme ialah Leo Tse, Lahir pada tahun 604 SM. Tulisannya yang mengandung makna Filsafat ialah jalan ilahi atau sabda tuhan, Tao ada dimana-mana tetapi tidak berbentuk dan tida pula diraba, dilihat,dan di dengar.
Manusia harus hidup selaras dengan tao, dan harus bisa menahan hawa nafsunya sendidi. Pengertian Tao dalam filsafat Lao Tse tersebut sanggup dimasukan dalam aliran spiritualisme.
Dan berdasarkan aliran-aliran filsafat India dan Tiongkok, spirirtualisme itu berkaitan dengan Etika, lantaran ia memdiberi petunjuk bagaimana insan mesti bersikap dan bertindak di dunia biar memperoleh senang dan kesempurnaan ruh ( Gazalba1986:60)
d. Shinto
Shinto ialah salah satu kepercayaan yang banyak dipeluk masyarakat Jepang. Agama Shinto tumbuh di jepang yang sangat respek terhadap alam ( natural ) di sebabkan ajaran-ajaranya mengadung nilai antara lanin kreasi ( SOZO), generasi ( size), pembangunan (hatten), sehingga ia menjadi jalan hidup dan kehidupan dan mengandung nilai optimis.
Melihat ajaran-ajaran pokok moral Shinto yang mengandung makna filsafat yang tinggi diatas, maka tidalah berlebihan bila ajaran-ajaranya mengandung nilai motivasi dan optimistik guru menjadi pegangan bagi penganutnya

1. TimurTengah
a.Yahudi
Yahudi berasal dari nama seorang putra ya’kub, yahuda. Putra ke empat dari 12 bersaudar, 12 orang inilah yang kelak menjadi nenek moyang bangsa yahudi yang dinamakan bangsa Israel, agama yahudi pada prinsipnya sama dengan Agama nasroni dan Agama islam, lantaran itu Agama Yahudi disebut juga Agama kitab ( samawi ), yang berarti agama yang mempunyai kitab suci dari Nabi.
Pemikiran-pemikiran fisafat timur tengah muncul sekitar 1000-150 SM. Tanda-tanda yang daerah keberadaan pemikiran filsafat itu ialah adanya penguraian wacana bentuk-bentuk penindasan moral dari monotiesme, peredaran, kebenaran dan bernilai tinggi.
Selama dua ribu tahun yang kemudian dokrtin-doktrin monotiesme dan pengajaran wacana etnis yang di anggap penting dari kaum Yahudi, yang di kembangkan oleh Nabi musa dan para Nabi Elijah. Pendidikan di mulai guna mengangkat martabat dan pengharapan kemanusiaan pada masa depan ( Smith, 1986:4)
b.Kristen
pengikutnya agama Katolik pada waktu itu tidak ubahnya menyerupai penganut agama lainnya, yaitu dari golongan rakyat jelata. Sesudah berkembang, pengikutnya merabah abadiangan atas, hebat fikir ( filosof ), dan kemudian para pemikir atas kemajuannya, zaman ini disebut zaman patristic.
Pater berarti bapa, yaitu para bapak gereja. zaman patristik ialah zaman rasul ( pada periode pertama ), hingga periode kedelapan. Para filosofis Katolik pada masa itu mempunyai identitas yang berpariasi dan mempunyai banyak aliran.

2.RomawidanYunani:Antromornisme
Antromornisme ialah suatu paham yang menyamakan sifat-sipat Tuhan ( pencipta ) dengan sifat-sifat insan ( yang di ciptakan ). Misalnya wacana ilahi di samakan dengan tangan manusia. Paham ini muncul zaman patristic dan skolastik, pada kiamat kuno atau zaman pertengahan filsafat barat di pengaruhi oleh pemikiran Kristian.
Aliran-aliran filsafat yang memepunyai imbas sangat besar di roma adalah, pertama, epistimologi, yang di motori oleh epicurus ( 341-270 ). Epicurus menyampaikan bahwa rasa suka dimiliki apabila hidup secara relevan dengan alam manusia. Sementara rasa sedih ialah yang terburuk dan patut di hindari. Kedua, aliran stoa, yang dipelopori oleh zani (336-246 ). Aliran mempunyai pendapat bahwa adanya kebajikan itu apa bila insan hidup sesuai dengan alam ( Poedjawi jatna, 1986:22 )’ Dalam sejarah, filsafat Yunani digunakan sebagai penangkal sejarah filsafat barat. Dikatakan pertama lantaran dunia barat dalam alam pemikiran mereka berpertama pada pemikiran Yunani.
Di Yunani semenjak sebelum permualaan tahun masehi, ahli-ahli piker mecoba menarikdanunik teka-teki alam, mereka ingin mengetahui asal mula alam serta dengan isinya. Pada masa itu terdapat keterangan-keterangan terkena proses terjadinya alam semesta dan isinya, tiruana keterangan tersebut sebatas kepercayaan semata.

C. Reaksi Terhadap Spritualisme Di Yunani
Spritualisme ialah suatu aliran filsafat yang mementingkan keruhanian, lawan dari materialisme ( Poerwadarmita 1984:963 ). Namun demikian, ternyata ada beberapa filosof yang merasa kurang puas dengan aliran spritualisme, mereka menganggap aliran ini tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan ilmiah. Maka lahirlah aliran materialism.
Diantara tokonya ialah Leukipos dan Demokritus ( 460-370 SM ), yang menyatakan bahwa tiruana insiden alam ialah atom, dan tiruananya ialah materi.
Kemudian, lahirlah pula aliran rasionalisme Rgua Descrates, yang menyatakan bahwa sentra segala sesuatu terletak pada dunia ratio, semesta yang lain ialah objeknya.

1.Idealisme
Tokoh aliran idealism ialah plato (427-372 SM ). Ia ialah anakdidik Socrates. Aliran idealism ialah suatu aliran filsafat yang menggagungkan jiwa. Menurut aliran ini, cinta ialah citra orisinil yang bersifat ruhani dan jiwa terletak di antara citra orisinil ( Suryadipura, 1994: 133 ). Dari pertemuan jiwa dan cinta lahirlah suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang dan menganggap yang positif spesialuntuklah idea. Idea selalu tetap tidak mengalami perubahan dan pergeseran yang mengalami gerak tidak di kategorikan idea (poedjawijatna,1987:23).
Disi lain filsafat idealism plato banyak mempersembahkan imbas dan sumbangan dalam dunia pendidikan. Menurut plato, pendidikan itu sangat perlu baik bagi dirinya selaku individu maupun sebagai masyarakat Negara. Setiap penerima didik harus didiberi kebebasan untuk mengikuti ilmu yang ada sesuai dengan bakat, minat, dan kemampan masing-masing sesuai jenjang usianya. Pendidikan itu sendiri akan mempersembahkan dampak perubahan bagi kehidupan pribadi, bangsa Negara.

2.Materialisme
Merupakan aliran filsafat yang mencakupkan wacana pemikiran kebendaan, aliran ini, benda ialah sumber segalanya ( poerwadarminta, berdasarkan 1984:683 ), aliran ini berpikiran sederhana, bahkan segala sesuatu yang ada di dalam ini sanggup di lihat dan di observasi, baik wujudnya, gerakanya maupun peristiwa-peristiwanya.
Tokoh-tokoh aliran materialisme diantaranya ialah Leukipos dan Demokritus ( 460-370 SM ). Mereka beropini bahwa insiden seluruh alam terjadi lantaran atom kecil, yang menpunyai bentuk dan bertubuh, jiwa pun dari atom kecil yang mempunyai bentuk bundar dan praktis bereaksi untuk mengadakan gerak ( suryadipura, 1994:130 ).
 Atom tersebut membentuk satu kesatuan yang di kuasai oleh hukum-hukum fisis kimiawi, dan atom-atom yang tertinggi nilainya sanggup membentuk manusia, dan kemungkinan yang dimiliki insan tidak melampaui kemungkinan kombinasi-kombinasi atom. Oleh lantaran itu, tidak melampai potensi-potensi jasmani, lantaran keduanya mempunyai sumber yang sama. Demikian juga dengan keberakhiran atau kematian, disebabkan lantaran hancurnya struktur atom-atom pelemburan dan kombinasi atom-atom yang ada pada insan atau alam lainnya.

3.Rasionalisme
Pelopor aliran rasionalisme ialah Rgua Descrates ( 1595-1650 ). Ia juga penggerak dan pembaru pemikiran modern periode ke-17 ( selama 1988:78 ). Menurutnya, sumber pengatahuan yang sanggup di jadikan patokan dan sanggup di uji kebenaranya ialah rasio, lantaran pengetahuan yang berasal dari proses kebijaksanaan sanggup memenuhi syarat-syarat ilmiah. melaluiataubersamaini demikian kebijaksanaan di anggap sebagai mediator khusus untuk memilih kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
Hal senada juga ditetapkan filosof Blaise Pascal ( 1632-1662 ), bahwa kebijaksanaan ialah rujukan utama dalam menjalani pengetahuan untuk menemukan kebenaran dan sanggup mempersembahkan kemampuan dalam menganalisis materi ( objek ). Tetapi disis lain, kebijaksanaan tidak sanggup menemukan pengertian yang tepat tanpa ada keterkaitan dengan pengalaman. Karena dalam mengambil suatu keputuasan yang berfungsi tidak saja akal, tetapi hati juga turut menentukan.

D. Pemikiran Filsafat Yunani Kuno Hingga Abad Pertengahan
Suatu pandangan teroritis itu mempunyai kekerabatan erat dengan lingkungan di mana pemikiran itu di jalankan, begitu juga lahirnya filsafat yunani pada periode ke-16 SM. Bagi orang yunani, filsafat ialah ilmu yang meliputi tiruana pengetahuan ilmiah. Di yunanilah pemikiran ilmiah mulai tumbuh, terutama di bidangfilsafatpenidikan.
Pada masa ini, keterangan-keterangan terkena alam semesta dan penghuninya masih berdasarkan kepercayaan. Dan lantaran para filsuf belum puas atas keterangan itu, kesudahannya mereka mencoba mencari keterangan melalui budinya. Misalnya dengan menanyakan dan mencari jawabanan wacana apakah sebetulnya ala mini? Apakah intisari alam ( arche )ini. Arche berasal dari bahasa yunani yang berarti mula, asal. Oleh lantaran itu filsuf-filsuf berusaha mencari inti alam, maka mereka di sebut filsuf alam dan filsafat mereka disebut filsafat alam.
Masa pra-socrates di warnai pula oleh munculnya kaum sofisme.
Kaum sopis ini pertama kali di Athena. Sofis berasal dari kata sofhos yang beati cendikiawan. Sebutan ini tiruanla didiberikan kepada orang-orang pandai hebat filsafat, hebat bahasa, dan lain-lain. Aliran sofis dipelopori oleh protogoras. Menurut kaum sofis, insan menjadi ukuran kebenaran : tidak ada kebenaran yang berlaku secara universal, kebenaran spesialuntuk berlaku secara individual. Kebenaran itu berdasarkan aku, dan retorika ialah alat utama utuk memepertahankan kebenaran ( salam, 1982:107). Dalam sejarah kaum sofis ialah kelompok yang pertama kali mengorganisasi pendidikan kaum muda.

E. Pemikiran filsafat pendidikan berdasarkan Socrates ( 470-399 SM )
Dalam sejarah filsafat, Socrates ialah salah seorang pemikir besar kuno yang gagasan filosofis dan metode pengajaraanya sangat menghipnotis teori dan praktik pendidikan di seluruh dunia barat. Socrates lahir di Athena, ialah putra seorang pemahat dan seorang bidan yang tidak begitu di kenal, yaitu Sophonicus dan Phaenarete ( smith,1986:19 ). Prinsip dasar pendidikan, berdasarkan Socrates ialah metode dialektis. Meode ini di gunakan Socrates sebagai dasar teknis pendidikan yang di rencanakan untuk mendorong seseorang berpikir cermat, untuk mengtes kemampuan dan pemahaman diri sendiri dan untuk memperbaiki pengetahuannya. Seorang guru dihentikan memaksakan gagasan-gagasan atau pengetahuannya kepada seorang siswa, lantaran seorang siswa di tuntut untuk bisa menyebarkan pemikirannya sendiri dengan berpikir secara keritis.
Metode ini tidak lain di gunakan untuk meneruskan inelektualitas, menyebarkan kebiasaan-kebiasaan dan kekuatan mental seseorang. melaluiataubersamaini kata lain, tujuan pendidikan yang benar ialah untuk merangsang kebijaksanaan sehat yang cermat dan di siplin mental yang akan menghasilkan perkembangan intelektual yang terus menerus dan sestandar moral yang tinggi ( Smith. 1986:25 ).

F. Pemikiran filsafat pendidikan berdasarkan Plato ( 427-347 SM )
Plato dilahirkan dalam keluraga aristrokrasi di Athena, serikat 427 SM. Ayahnya Ariston, ialah keturunan dari raja pertama Athena yang pernah berkuasa pada periode ke-7 SM. Semnentara ibunya, periction ialah keturunan keluarga solon, seorang pembuat undang-undang, penyair, memimpin militer dari kaum darah biru dan pendiri demokrasi Athena termuka ( smith, 1986:29). Menurut plato, pendidikan itu sangat perlu, baik bagi dirinya selaku individu maupun sebagai masyarakat Negara.
 Negara wajib memdiberi pendidikan kepada setiap masyarakat negaranya. Namun demikian, setiap penerima didik harus didiberi kebebasan untuk mengikuti ilmu sesuai bakat, minat, dan kemampuan masing-masing jenjang usianya. Sehingga pendidikan itu sediri mempersembahkan dampak dan perubahan bagi kehidupan pribadi, bangsa, dan Negara. Menurut plato, idealnya dalam sebuah Negara pendidikan memperoleh daerah yang paling utama dan mendapat perhatian yang yang sangat mulia, maka ia harus di selenggarakan oleh Negara. Karena pendidikan itu bersama-sama ialah suatu tidakan pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran. melaluiataubersamaini pendidikan, orang-orang akan mengetahui apa yang benar dan apa yang tidak benar.
melaluiataubersamaini pendidikan pula, orang-orang akan mengenal apa yang baik dan apa yang jahat, apa yang patut dan apa yang tidak patut(Raper,1988:110).

G. Pemikiran filsafat pendidikan berdasarkan Aristoteles (367-345 SM )
Aristoteles ialah anakdidik plato. Dia ialah seorang cendikiawan dan intelek terkemuka, mungkin sepanjang masa. Umat insan sudah berutang budi padanya oleh lantaran banyaknya kemajuan pemikiranya dalam filsafat dan ilmu pengetahuan, khususnya logika, politik, etika, biologi, dan psikologi. Aristoteles lahir tahun 394 SM, di Stagira, sebuah kota kecil di semenanjung Chalcidice di sebelah barat maritim Egea. Ayahnya, NIchomachus ialah dokter perawat Amyntas II, raja Macedonia, dan ibunya, phaesta mempunyai nenek moyang terkemuka.
Menurut Aristoteles, biar orang bisa hidup baik maka ia harus mendapat pendidikan.
Pendidikan bukanlah soal kebijaksanaan semata-mata, melainkan soal memdiberi bingbingan kepada perasaan-perasaan yang lebih tinggi,yaitu akal, guna mengatur nafsu-nafsu. Akal sendiri tidak berdaya, sehingga ia memerlukan proteksi perasaan yang lebih tinggi biar di arahkan secara benar.
BAB III
PENUTUP

Simpulan
Dari pemaparan di atas sanggup di simpulkan bahwa filsafat mulai berkembang dan berubah fungsi, dari sebagai induk ilmu pengetahuan menjadi semacam pendekatan perekat kebali sebagai ilmu pengetahuan yang sudah berkembang pesat dan terpisah satu dengan lainnya. Jadi, jelaslah bagi kita bahwa filsafat berkembang sesuai perputaran zaman. Paling tidak, sejarah filsafat usang membawa insan untuk mengetahui kisah dalam katagori filsafat spiritualisme kuno.
Kira-kira 1200-1000 SM sudah terdapat cerita-cerita lahirnya zarathusthra, dari keluarga sapitama, yang lahir ditepi sebuah sungai, yang ditolong oleh ahura Mazda dalam masa pemerintahaan raja-raja akhamania (550-530 SM) 1.Timur jauh Yang termasuk dalam wilayah timur jauh ialah Cina India dan jepang. Di India berkembang filsafat spiritualisme, Hinduisme, dan Buddhisme.
Dalam sejarah filsafat, Socrates ialah salah seorang pemikir besar kuno yang gagasan filosofis dan metode pengajaraanya sangat menghipnotis teori dan praktik pendidikan di seluruh dunia barat. Socrates lahir di Athena, ialah putra seorang pemahat dan seorang bidan yang tidak begitu di kenal, yaitu Sophonicus dan Phaenarete ( smith,1986:19 ). Prinsip dasar pendidikan, berdasarkan Socrates ialah metode dialektis. Meode ini di gunakan Socrates sebagai dasar teknis pendidikan yang di rencanakan untuk mendorong seseorang berpikir cermat, untuk mengtes kemampuan dan pemahaman diri sendiri dan untuk


DAFTAR PUSTAKA

Salahudin, Anas. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Kaderi,  M. Alwi. 2011. Filsafat Pendidika. Banjarmasin: Antasari Press.
Jalaluddin, dan Abdullah Idi. 2012. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan Pendidikan. Cet. Ke-2. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Jalaluddin, dan Said Usman. 1994. Filsafat Pendidikan Islam: Konsep Pengembangan Dan  Pemikirannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hermawan, A. Haris. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI.






[1] A.Haris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Deparkawan Agama RI,2009, hal:40.

Posting Komentar untuk "Latar Belakang Munculnya Filsafat Pendidikan"