Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sosialisasi Primer Dan Sekunder

Sosialisasi Primer dan Sekunder - sosialisasi berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Goffmen menyampaikan bahwa kedua sosialisasi tersebut sama-sama terjadi dalam sebuah institusi total. Dimana ada daerah proses itu terjadi dan sejumlah induvidu yang melaksanakan aktivitas yang sama serta berada pada situasi yang sama pula.

1. Sosialisasi primer

· Horton Coley beropini bahwa kelompok primer mempunyai ciri-ciri antara lain: setiap anggota kelompok primer mempunyai keterikatan, sehingga mereka saling mengenal satu dengan yang lainnya, sosialisasi pada kelompok primer dilakukan dengan cara bertatap muka, anggota kelompok primer mempunyai relasi yang sangat bersahabat sehingga terjadi sosialisasi yang intim dan kekeluargaan.

· Hommans berperdapat bahwa sosialisasi primer yaitu sosialisasi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang berkomunikasi dengan intensitas yang tinggi dan langsung.

· Barger dan Luckman beropini bahwa sosialisasi primer merupakan sosialisasi yang pertama kali dijalankan oleh seseorang dimulai sejai ia kecil dengan mempelajari nilai-nilai serta kebiasaan yang ada di dalam keluarga secara bertahap. Sosialisasi primer berlangsung ketika anak berumur 0-5 tahun, yaitu ketika anak belum memasuki dunia sekolah, sehingga anak hanya mengenal anggota keluarga dan orang terdekatnya saja.

Pada sosialisasi primer anak mulai mencar ilmu membedakan dirinya dengan anggota keluarga lain dan menempatkan dirinya menjadi bab dari anggota keluarga tersebut. pada tahap ini keberadaan serta partisipasi anggota keluarga lainnya serta orang terdekatnya memmiliki peranan yang penting sekali, sehingga sanggup membantu perkembangan dan pembentukan kepribadian anak.

2. Sosialisasi sekunder

· Horton Cooley beropini bahwa kelompo sekunder mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: melibatkan orang bayak, tidak mempunyai relasi yang erat, sanggup dilakukan dengan orang asing, serta sosialisasi sekunder mempunyai sifat yang hanya sementara.

· Jalaludin Rakhmat beropini serupa dengan Horton Coley yang membedakan kelompok sosialisasi sekunder kedalam beberapa karakteristik:

a. sosialisasi sekunder mempunyai komunikasi yang sangat luas dan tak terbatas. Komunikasi yangdilakukan bersifat dangkal, artinya hanya menampilkan kepribadian luar yang dimiliki oleh seseorang, berbeda dengan sosialisasi primer yang mempunyai sifat komunikasi yang dalam, artinya komunisai ini bersifat intim dan sanggup melibatkan kepribadian seseorang yang sebenarnya.

b. Kelompok sekunder menekankan komunikasi yang berkualitas pada aspek isi komunikasi sedangkan kelompok primer menekankan pada komunikasi yang berkualitas pada aspek relasi artinya, komunikasi dilakukan hanya untuk mempererat hubungan.

c. Sosialisasi sekunder pada umumnya merupakan komunikasi yang dilakukan secara formal, berbeda degan sosialisasi primer, yang bersifat informal.

d. Sosialisasi sekunder mempunyai sifat nonpersonal, sedangkan komunikasi pada sosialisasi primer bersifat personal.

e. Komunikasi dapa sosialisasi sekunder cenderung instrumental dan logis lain halnya dengann komunikasi pada sosialisasi primer, komunikasinya cenderung ekspresif. Baca: Sosialisasi Budaya Politik dan Sekunder 

Posting Komentar untuk "Sosialisasi Primer Dan Sekunder"