Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rpp Aqidah Adab Kelas V


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Madrasah       : MIN 1 Gambut
Mata Pelajaran          : Aqidah Akhlak
Kelas                           : V/1
Semester                     : (Ganjil)
Tahun pelajaran       : 2011/2012
Alokasi waktu            : 1x15 menit
A.      Standar Kompetensi: Menghindari adat tercela.
B.       Kompetensi Dasar: Menghindari sifat pesimis, bergantung, serakah dan putus asa. 
C.      Indikator
1.         Menjelaskan pengertian sifat pesimis, bergantung, serakah dan putus asa.
2.         Menyebutkan teladan dari sifat pesimis, bergantung, serakah dan putus asa.
D.      Tujuan pembelajaran
1.         Siswa sanggup menunjukan pengertian sifat pesimis, bergantung, serakah dan putus asa.
2.         Siswa sanggup sebut teladan dari sifat pesimis, bergantung, serakah dan putus asa.
E.       Karakter siswa yang diharapkan
Rasa hormat dan perhatian (respect), ketangkasan, kecakapan, tekun (diligence), berani (courage),  dan percaya diri.
F.       Materi Ajar
Akhlak tercela
1.         Pesimis                                  2.   Bergantung
3.         Serakah                                 4.   Putus asa
G.      Metode
1.         Tanya jawaban
2.         Penugasan
H.      Strategi Pembelajaran
Every one is teacher here
I.         Kegiatan berguru mengajar
1.         Kegiatan pertama
-            Guru mengamati dan mengarahkan perilaku siswa semoga siap belajar.
-            Guru mengucapkan salam
-            Membaca doa
-            Mengecek kesiapan dan kehadiran siswa
-            Apersepsi
-            Menyebutkan bahan-bahan yang akan dipelajari
-            Menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari materi.
2.         Kegiatan inti
-            Eksplorasi: Guru menunjukan materi pelajaran secara singkat dan jelas
-            Elaborasi: Bertanya balasan ihwal akhlak tercela
-            Bagi kertas dan minta siswa untuk menulis satu pertanyaan
-            Kumpulkan kertas pertanyaan dan acak kertas tersebut
-            Bagi kembali kertas yang sudah diacak
-            Siswa diminta suka rela membacakan jawabannya
-            Siswa yang lain dipersilahkan menambahkannya
-            Kemudian lanjut kepada siswa yang lain
-            Konfirmasi: Siswa dan guru merefleksikan hasil pembelajaran
3.         Kegiatan akhir
-            Guru mempersembahkan penegasan dan bersama anakdidik menyimpulkan materi bimbing yang sudah dipelajari
-            Guru mempersembahkan post test (penugasan)
-            Guru mempersembahkan nasehat
-            Mengucapkan salam.
J.        Sumber dan Media Pembelajaran Evaluasi
1.         Sumber belajar
Buku Akidah Akhlak kelas V MI
2.         Media belajar: cuilan kertas, white board, spidol, laptop, LCD dan power point.
K.      Penilaian  :
Jenis Penilaian ;
a.         Penilaian verbal yaitu evaluasi yang dilakukan melalui Tanya balasan dengan siswa pada dikala proses pembelajaran.
b.         Penilaian hasil yaitu evaluasi yang dilakukan melalui tes tertulis. (Bentuk Soal pilihan ganda & Isian )
c.         Penilaian proses yaitu evaluasi yang dilakukan oleh guru pada dikala siswa melaksanakan diskusi kelompok serta dari kehadiran mengikuti pelajaran.
L.       Evaluasi
1.         Apa yang dimaksud dengan pesimis, serakah, frustasi ?
2.         Mengapa kita harus menjauhi sifat bergantung?
3.         Mengapa kita harus menjauhi sifat serakah ?

 Banjarmasin, 13 Januari 2013

      Mengetahui :
Kepala Sekolah MI                                                                                         Guru



 

        NIP.                                                                                               NIP

PETA KONSEP

Bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan
Sifat bergantung kepada orang lain

Sikap tidak mau mendapatkan kegagalan perjuangan yang dilakukannya.
Serakah disebut juga tamak yang artinya suatu sifat untuk memilik harta berlebihan tanpa ada puasnya
 








Bahan Ajar


Standar Kompetensi
-          Menghindari adat tercela
Kompetensi Dasar
-          Menghindari sifat pesimis, bergantung, serakah dan frustasi dalam kehidupan sehari-hari 
Indikator
-          Menjelaskan pengertian sifat pesimis, bergantung, serakah dan putus asa.
-          Menyebutkan teladan dari sifat pesimis, bergantung, serakah, dan putus asa.
Uraian materi
A.      Pesimis
       Pesimis termasuk adat tercela yang harus dihindari. Pesimis yaitu kebalikan dari optimis. Pesimis yaitu bersikap atau berpandangan tidak mempunyai harapan.
Orang yang mempunyai sifat pesimis selalu dalam kegalauan dan merasa tidak yakin akan kemampuan diri sendiri. Jadi, orang yang mempunyai sifat pesimis akan susah untuk maju dan berkembang lantaran tidak berani menanggung risiko. Orang yang bersifat pesimis akan berpikir ihwal kegagalan terlebih lampau sebelum melaksanakan sesuatu. Ia merasa bahwa dirinya tidak bisa melaksanakan hak tersebut sehingga tidak berhasil.
Anak yang mempunyai sifat pesimis tidak mempunyai semangat hidup, ia malas berguru dan berkerja berpendapaat bahwa kalaupun ia berguru terus ia tidak akan menjadi anak pandai. Maka seseorang yang sudah terserang sifat pesimis hidupnya tidak berhasil.
Rasulullah melarang kita bersikap pesimis lantaran sifat tersebut menimbulkan    akibat negatif bagi hidup kita. Adapun akhir pesimis yaitu :
1.      Selalu ragu dalam berbuat.
2.      Pekerjaan tidak sanggup diselesaikan dengan baik.
3.      Tidak sanggup bersaing dengan orang lain.
4.      Tidak dipercaya orang untuk melaksakaan kiprah tertentu.
5.      Tidak akan mengalami peningkatan dalam hidupnya.
Sebagai seorang muslim, kita harus menghindari sifat pesimis dan membiasakan bersifat optimis. Adapun cara menghindari sifat pesemis adalah:
1.         Banyak membaca riwayat hidup dari orang-orang yang sudah berhasil berguru disekolah, berhasil dalam bekerja, berhasil dalam berdagang, berhasil dalam kehidupan di masyarakat.
2.         Berkawanlah dengan orang-orang yang mempunyai sifat optimis.
3.         Memperhatikan nasihat orang renta dan guru.
4.         Berdoa kepada Allah semoga didiberi semangat dalam menjalani hidup ini.
B.       Bergantung
            Salah satu adat tercela yang harus kita hindari yaitu sifat bergantung kepada orang lain. Sebaliknya, kita harus menanamkan diri untuk bersikap mandiri, di rumah, di sekolah, maupun di lingkungan hendaknya kita menghindari sifat ketergantungan kepada orang lain.
Sikap suka bergantung kepada orang lain akan mengakibatkan kita tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri perilaku ini yang harus kita jauhi. Namun, kita harus hati-hati, tidakboleh hingga berlebihan lantaran sikap  akan mengakibatkan percaya diri yang berlebihan akan mengakibatkan perilaku sombong.
Orang yang mempunyai sifat ketergantungan hidupnya akan sensara lantaran ia menggantukan  hidupnya kepada orang lain. Jika orang yang menjadi daerah bergantung sudah meninggal sisinya, ia tidak akan sanggup berbuat apa-apa.
Demikian yang mempunyai perilaku ketergantungan kepada kawannya. Tentu ia tidak akan sukses atau berhasil  dalam belajarnya. Ketika ulangan atau ujian, ia akan mengalami kesusahan lantaran tidak ada kawan  yang diminta tolong untuk memdiberi jawabanan.
Oleh lantaran itu, hindarilah perilaku ketergantungan kepada orang lain. Menghindari perilaku ketergantungan bukan berarti kita egois atau mementikan diri sendiri.
C.      Serakah
            Di antara adat tercela yang lain yaitu serakah. Dalam pedoman islam serakah disebut tamak. Tamak yaitu suatu sifat untuk mempunyai sesuatu secara berlebihan tanpa ada puasnya. Orang yang tamak ingin mempunyai harta sebanyak-banyaknya dengan cara bagaimanapun, halal atau haram. Orang itu selalu ingin mempunyai harta orang lain secara tidak wajar. Misalnya menipu, korupsi, mencuri, merampok, berbuat curang,  memfitnah, mengurangi timbangan mengadu domba orang lain semoga gulung tikar dalam usaspesialuntuk. melaluiataubersamaini demikian dialah sendiri yang berhasil dan untung. Sehubung dengan hal tersebut Nabi bersabda yang artinya, “serakah yaitu akar pertama tidak kejahatan.”
Seseorang yang sudah terjankit sifat serakah biasanya juga kikir dan bakhil. Ia beranggapan bahwa harta yang diperoleh dengan susah payah mengapa harus didiberikan kepada orang lain. Oleh lantaran itu, orang yang mempunyai sifat serakah enggan membayar zakat dan bersedakah. Orang yang miskin tak perlu didiberi lantaran hal tersebut membuat mereka malas bekerja, demikian kata mereka.
Orang yang tamak ibarat itu tidak akan menerima berkah dengan rida dari Allah. Sebaliknya, ia akan menerima siksa dan azab dari Allah. Rasulullah melarang umatnya bersifat tamak, sebagaimana diterangakandalam hadisnya:
Rasulullah melarang sifat tamak lantaran pada umumnya orang yang mempunyai perilaku tamak hidupnya tidak beruntung. Namun sebaliknya, ia akan menerima keburukan dan kesengsaraan. Adapun akhir jelek yang ditimbulkan dari sifat serakah antara lain:
1.      Jatuhnya martabat selaku hamba Allah.
2.      Dapat melalaikan kewajiban kepada Allah.
3.      Dapat merusak kerukunan dan kedamaian.
4.      Hidupnya tidak tenang lantaran tidak pernah mersa puas dengan yang ada.
5.      Mendapat siksa dan azab dari Allah.
Sebagai umat Nabi Muhammad, kita harus mengikuti ajaran-ajaranya. Diantaranya dengan menjauhi sifat tamak. Adapun cara menjauhi sifat tamak antara lain:
1.      Berusaha hidup sedarhana
Yaitu membiasakan hidup secara qanaah dengan mencukupkan apa yang ada dan mengendalikan hawa nafsu.
2.      Hindari khayalan-khayalan yang tidak berguna. Misalnya juara kelas, tetapi malas belajar, ingin kaya tapi malas bekerja.
3.      Menanamkan pada diri sendiri bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah.
4.      Banyak yang bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yag didiberikan-Nya kepada kita.
D.      Putus Asa
            Putus asa termasuk adat tercela. Putus asa yaitu perilaku tidak mau mendapatkan kegagalan perjuangan yang dilakukannya.
     Allah swt melarang kita umat islam untuk bersifat putus asa, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surah Yunus ayat 87 yang artinya:
            “Dan jangalah engkau berputus asa dari rahmat Allah, bantu-membantu tiada putus asa, melainkan kaum kafir”.
            Allah melarang kita bersikap frustasi lantaran pada umumnya orang yang mempunyai sifat frustasi simpel melaksanakan tindakan tercela, ibarat bunuh diri. Orang yang melaksanakan tindakan bunuh diri di alam abadi akan disiksa oleh Allah.
            Kita sering membaca atau melihat diberita baik dari televisi, orang-orang yang melaksanakan bunuh diri akhir putus asa. Mereka tidak tahan atau berpengaruh dengan cobaan atau problem yang mereka hadapi. Misalnya banyak utang, kesusahan ekonomi, tidak lulus ujian, sakit tahunan yang tidak sembuh-sembuh padahal pengobatan sudah dicobanya.
Kita harus yakin bahwa bahwa betapa pun susahnya problem yang kit hadapi niscaya akan ada jalan keluarnya. Bukannya Allah tidak  memdiberi cobaan di luar kemampuan makluk-Nya? Selain itu Allah berjanji akan mempersembahkan jalan keluar kepada orang yang bertakwa kepada-Nya.
            Orang yang bertakwa kepada Allah tidak akan frustasi ketika mengalami kegagalan. Sebab ia bertawakal kepada Allah setelah berusaha dan berdoa. Ketika usaspesialuntuk berhasil ia akan bersyukur dan bila usaspesialuntuk tidak berhasil ia akan sabar.
Seseorang yang dalam hatinya terdapat sifat frustasi berarti orang itu ada dalam bisikan setan. Sebab setan berusaha menjerumuskan insan ke lembah kesengsaraan. Oleh krena itu, kita harus menghindari sifat frustasi semoga tidak terkena akhir jelek yang ditimbulkannya.
Adapun akhir jelek yang ditimbulkan dari sifat frustasi antara lain:
1.      Tidak adanya semangat untuk berguru ataupun bekerja.
2.      Dapat menhadirkan penyakit, baik fisik maupun penyakit jiwa.
3.      Tidak ada peningkatan dan kemajuan.
4.      Dapat mengakibatkan orang bunuh diri.
Teknik menghindari sifat frustasi antara lain sebagai diberikut:
1.      Mengingat akan tujuan hidup.
Manusia diciptakan Allah bertujuan untuk diberibadah dan mengabdi kepada Allah.
2.      Mensyukuri nikmat Allah
Pada dikala usahnya berhasil, sesorang muslim harus bersyukur dan ketika usaspesialuntuk gagal, ia harus bersabar.
3.      Menghayati pedoman agama.
Orang yang beragama tidak akan putus asa, ia akan bertawakal kepada Allah bila usahnya gagal. Bahnkan kegagalan bisa dijadikan sebagai pelajaran yang sanggup diambil hikmahnya.
4.      Tidak terlalu membahayakan dirinya.
            Orang yang membanggakan harga dirinya akan merasa aib dan tertekan hatinya pada dikala usaspesialuntuk gagal. Dia lebih baik mati daripada kegagalannya terlihat orang lain. Bahkan mempunyai prasangka jelek kepada orang lain. Ia mengira orang lain menertawakan atau mengejeknya. Supaya kita terhindar dari sifat frustasi hendaklah kita menghindari keempat perilaku diatas dengan selalu bertawakal kepada Allah dalam setiap perjuangan yang kita dilakukan.


Pilihan ganda
1.      Apa arti dari sifat pesimis?
a.       Percaya diri                                   c. Putus asa
b.      Ragu-ragu                                                 d. Fasik
2.      Apa lawan dari sifat serakah?
a.       Tamak                                           c. Boros
b.      Fasik                                              d. Dengki
3.      Apa akhir jelek yang ditimbulkan dari sifat putus asa, kecuali...?
a.       Tidak adanya semangat untuk berguru ataupun bekerja.
b.      Dapat menhadirkan penyakit, baik fisik maupun penyakit jiwa.
c.       Tidak ada peningkatan dan kemajuan.
d.      Memiliki semangat untuk berguru ataupun bekerja
4.      Bagaimana cara menghindari sifat serakah?
a.       Menanamkan pada diri sendiri bahwa rezeki tidak hadir sendiri.
b.      Menanamkan pada diri sendiri bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah.
c.       Banyak-banyak menghamburkan uang
d.      Mengurangi timbangan mengadu domba orang lain semoga gulung tikar dalam usaspesialuntuk
5.      Sikap suka bergantung kepada orang lain akan menyebabkan?
a.       Tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri
b.      Percaya kepada diri sendiri
c.       Disukai banyak orang
d.      Memiliki semangat yang tinggi

Isi titik-titik
1.    Sifat tercela harus kita...
2.    Lawan dari sifat pesimis...
3.    Orang yang mempunyai sifat pesimis maka akan...
4.    misal dari sifat putus asa...
5.    Orang yang mempunyai sifat serakah maka ia akan...
Essay
1.      Apa yang dimaksud dengan pesimis, serakah, frustasi ?
2.      Mengapa kita harus menjauhi sifat bergantung?
3.      Mengapa kita harus menjauhi sifat serakah ?

Posting Komentar untuk "Rpp Aqidah Adab Kelas V"