Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perekonomian Di Sektor Pertanian, Sistem Pertanian Di Jepang

Tahukah Anda berapa luas lahan pertanian di Indonesia? Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013, Indonesia mempunyai sekitar 95.81 juta hektar lahan potensial untuk pertanian. Lantas berapa bantuan dari sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB)? Mengutip Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019, rata-rata bantuan sektor pertanian periode 2010-2014 terhadap PDB sebesar 10.26%.

Tahukah Anda berapa luas lahan pertanian di Indonesia Perekonomian di Sektor Pertanian, Sistem Pertanian di Jepang
Bagaimana dengan Jepang? Kali ini kita akan melihat sekilas sektor pertanian di Jepang. Selain itu kita juga akan mengupas tantangan-tantangan perekonomian di sektor pertanian, beserta alternatif solusinya.

Jepang mempunyai luas wilayah sekitar 378 ribu km2 atau setara dengan tiga kali Pulau Jawa. Negara ini menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional.



Perlu dicatat bahwa lingkup sektor pertanian (agricultural sector) bukan spesialuntuk terkena padi, namun juga hasil perkebunan, buah-buahan, dan sayur-mayur, serta output agrikultur lainnya, menyerupai gandum dan jagung.

Namun dalam realita, negara Jepang pun dikala ini sedang menghadapi permasalahan yang tidak kalah rumit menyerupai negara agraris lainnya, termasuk Indonesia. Adapun dilema tersebut antara lain tercermin dari total area pertanian di Jepang yang spesialuntuk berkisar di angka 12% dari seluruh wilayah Jepang. Selain itu sektor pertanian Jepang gres mempersembahkan bantuan sebesar 1% terhadap PDB (Business Vancouver. Farm offers hope for Japan’s moribund agricultural sector, 12 Mei 2015).

Disisi lain, Indonesia mengalami dilema fokus di sektor pertanian berupa:
  • sumber daya insan yang bekerja (berminat bekerja) di sektor pertanian yang semakin berkurang.
  • memanfaatkan teknologi yang masih jauh tertinggal.
  • permodalan yang terbatas.
  • infrastruktur menyerupai irigasi (bendungan dan waduk) yang masih minim.
  • kebijakan pemerintah yang belum terbaik di sektor pertanian. 
(Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019).

Kembali pada masalah yang dihadapi oleh negara Jepang, untuk mengatasi dilema di sektor pertanian, pemerintah Jepang melaksanakan beberapa langkah strategis. Adapun langkah-langkah tersebut akan kita uraikan dibawah ini.

Menyadari bahwa problem di sektor pertanian yakni masalah fokus, pemerintah Jepang menerapkan kebijakan-kebijakan, yang pada dasarnya ialah kegiatan pembiasaan dengan lingkungan. Secara riil, kebijakan itu diwujudkan dengan cara:
  • untuk menghadapi ketidakstabilan tanah akhir seringnya terjadi gempa dan tsunami, dilakukan perubahan pola bertanam dengan metode hidroponik (budidaya menanam dengan memakai masukana air, tanpa memakai tanah). 
  • untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin bertambah, pemerintah Jepang mempromosikan gerakan Urban Agriculture, yakni mendorong masyarakat perkotaan untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang dimiliki sebagai media bertanam sayur dan buah untuk dijual di pasar lokal.
Lebih lanjut, sudah menjadi belakang layar umum bahwa orang Jepang sangat memerhatikan kemembersihkanan dari setiap produk yang mereka konsumsi. Oleh alasannya yakni itu untuk menjaga mutu produk yang dijual di pasar, pemerintah setempat menetapkan syarat tertentu terhadap kualitas, media penyimpanan, distribusi, serta kadaluarsa produk.

Selain itu, di bidang pendidikan mulai dikembangkan Education Center yang ditujukan kepada belum dewasa dan remaja, yakni dengan mengajarkan mereka cara bertani secara modern, metode pengolahan hasil pertanian, serta ilmu nutrisi. Untuk menyukseskan kegiatan ini, pemerintah kawasan dilibatkan secara langsung.

Bahkan banyak pemerintah kawasan (setingkat perfecture/propinsi dan municipal/kotamadia) secara rutin mengadakan bazar produk pertanian, bermacam-macam kuliner, dan kuliner enteng (snack) hasil pertanian, diberbagai wilayah sebagai bentuk pemberian fokus pemerintah pada sektor pertanian (United States Department of Agriculture, Trip Report-Japguase Agricultural Situation, 17 August 2012).

Dalam situs resmi The Japguase Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (www.maff.go.jp) dapat dijumpai agenda-agenda yang ditujukan untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata masakan yang terintegrasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Beberapa pola yang dapat disebut antara lain bazar makanan, lomba memasak, pameran kuliner dan minuman, serta wisata masakan ke destinasi tertentu.

Pemerintah Jepang juga bekerja sama dengan penyedia jasa wisata maupun biro perjalanan sebagai bab integral dari kampanye mempromosikan hasil budidaya sektor pertanian dan sektor terkait. Dalam hal ini, pariwisata dan masakan menjadi satu kesatuan yang dimanfaatkan untuk menarikdanunik wisatawan, baik lokal maupun mancguagara.

Kesimpulan, Jepang sudah menunjukkan upaya fokus dalam mengatasi permasalahan di sektor pertanian, dengan banyak sekali kebijakan dan inovasi, melalui kerjasama banyak sekali pihak, mulai dari pemerintah sentra dan daerah, masyarakat umum, serta sektor perjuangan dan pariwisata. **


ARTIKEL TERKAIT :
Mencermati Perkembangan Kekuatan Ekonomi China
Mengenal Arti dan Tujuan SDGs (the Sustainable Development Goals)
Pembangunan Perdesaan (Rural Development)
Mengenal Konsep Urban Agriculture

Posting Komentar untuk "Perekonomian Di Sektor Pertanian, Sistem Pertanian Di Jepang"