Dampak Negatif Asap Rokok Dan Upaya Pencegahannya
Melanjutkan ulasan sebelumnya dalam sejarah perkembangan tembakau, sekarang kita akan mengukur dampak produk olahan tembakau, yakni rokok dalam banyak sekali bentuk (sigaret, kretek, cerutu, dsb).
1. KANDUNGAN ZAT KIMIA DALAM ROKOK.
Penelitian sebut kalau dalam tembakau terdapat lebih dari 4,000 zat kimia berbahaya, salah satu yang mematikan yakni nikotin.
Faktanya, nikotin mempunyai imbas menenangkan serta menimbulkan ketagihan (addictive); selain itu, nikotin juga bisa mensugesti sistem kerja syaraf otak.
Menurut WHO, rokok menimbulkan simpulan hayat sekitar 6 juta jiwa setiap tahun di banyak sekali negara, serta sekitar 600 ribu orang yang terpapar racun asap rokok (sebagai perokok pasif).
Bahkan diperkirakan pada 2030, rokok menjadi penyebab simpulan hayat terbesar secara global.
Bahaya yang ditanggung perokok pasif pun tercatat sangat besar. WHO mencatat di Amerika Serikat saja, perokok pasif yang meninggal lantaran kanker paru-paru sebanyak 3,400 jiwa; sementara 46,000 orang lainnya meninggal lantaran penyakit jantung. Asap rokok yang dihirup perokok pasif diperkirakan juga bertanggungjawaban atas 430 kasus simpulan hayat mendadak.
Sedangkan secara global, catatan menunjukkan bahwa setiap enam detik, ada satu orang meninggal dunia akhir asap rokok, sementara satu dari sepuluh simpulan hayat orang cukup umur di seluruh dunia diakibatkan oleh asap rokok (The World Health Organization. WHO Global Report on Trends in Prevalence of Tobacco Smoking, 2015).
2. KAMPANYE MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF ASAP ROKOK.
Dalam kampanye melawan dampak negatif rokok, WHO secara aktif memantau tingkat konsumsi rokok di masyarakat, mengkritisi kebijakan publik ihwal pencegahan rokok, memmenolong orang-orang yang berusaha untuk berhenti merokok, melindungi masyarakat dari ancaman rokok, serta mempersembahkan pengetahuan ihwal dampak destruktif rokok.
Secara detil, poin-poin dalam kampanye tersebut dijelaskan sebagai diberikut:
1. Memonitor konsumsi rokok dan kebijakan pencegahannya.
Bila pemantauan dilakukan dengan data yang akurat, maka segera bisa diketahui imbas apa saja yang ditimbulkan oleh ancaman rokok. Hal ini dipakai sebagai materi sosialisasi pada masyarakat, agar upaya pencegahan bisa menjadi lebih efektif.
2. Melindungi masyarakat dari imbas asap rokok.
Hal ini dilakukan dengan mendorong institusi pemerintah dan swasta untuk membangun daerah hijau (tanpa asap rokok), serta memdiberi tempat khusus bagi perokok, untuk mencegah dampak asap rokok bagi perokok pasif.
3. Menawarkan menolongan bagi mereka yang ingin berhenti merokok.
sumbangan bisa dilakukan dengan menyediakan akomodasi kesehatan dan perawatan yang memadai, serta tenaga konsultan profesional.
4. Mengingatkan ancaman rokok bagi kesehatan.
Salah satu caranya melalui kampanye ihwal ancaman fokus yang disebabkan oleh asap rokok, untuk meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat. Hal ini juga diperlukan bisa membawa imbas jera, terutama untuk perokok yang masih belum berpengalaman.
5. Mendorong kampanye pelarangan promosi/iklan rokok.
Hal ini dilakukan, baik dalam pengumuman di media masa maupun dalam bentuk sponsorship.
6. Mendorong kenaikan pajak /cukai rokok.
Mendorong pemerintah untuk menaikkan pajak/cukai rokok sebagai kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan oleh asap rokok, sekaligus mengurangi sebanyak mungkin jumlah perokok aktif maupun pasif.
(The World Health Organization. The Economic And Health Benefits of Tobacco Taxation, 2015).
Kampanye untuk memerangi imbas negatif rokok juga selaras dengan agenda the Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3, 'Memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesehatan untuk tiruana individu pada setiap tingkatan usia.'
Namun demikian, salah satu hambatan dalam menanggulangi dilema rokok yakni besarnya bantuan dari industri rokok pada pendapatan nasional; belum lagi jumlah tenaga kerja yang terserap pada bisnis rokok dan industri terkait lainnya.
Demikian pemaparan ihwal dampak negatif asap rokok dan upaya pencegahannya. **
ARTIKEL TERKAIT :
Mengenang Tragedi Minamata, dikala kegiatan perekonomian mengabaikan faktor lingkungan
Belajar dari Pengelolaan Sampah di Jepang
Kesehatan, Pendidikan, dan Kesetaraan Gender dalam Sustainable Development Goals
Peranan Sektor Kesehatan dalam Pembangunan
1. KANDUNGAN ZAT KIMIA DALAM ROKOK.
Penelitian sebut kalau dalam tembakau terdapat lebih dari 4,000 zat kimia berbahaya, salah satu yang mematikan yakni nikotin.
Faktanya, nikotin mempunyai imbas menenangkan serta menimbulkan ketagihan (addictive); selain itu, nikotin juga bisa mensugesti sistem kerja syaraf otak.
Menurut WHO, rokok menimbulkan simpulan hayat sekitar 6 juta jiwa setiap tahun di banyak sekali negara, serta sekitar 600 ribu orang yang terpapar racun asap rokok (sebagai perokok pasif).
Bahkan diperkirakan pada 2030, rokok menjadi penyebab simpulan hayat terbesar secara global.
Bahaya yang ditanggung perokok pasif pun tercatat sangat besar. WHO mencatat di Amerika Serikat saja, perokok pasif yang meninggal lantaran kanker paru-paru sebanyak 3,400 jiwa; sementara 46,000 orang lainnya meninggal lantaran penyakit jantung. Asap rokok yang dihirup perokok pasif diperkirakan juga bertanggungjawaban atas 430 kasus simpulan hayat mendadak.
Sedangkan secara global, catatan menunjukkan bahwa setiap enam detik, ada satu orang meninggal dunia akhir asap rokok, sementara satu dari sepuluh simpulan hayat orang cukup umur di seluruh dunia diakibatkan oleh asap rokok (The World Health Organization. WHO Global Report on Trends in Prevalence of Tobacco Smoking, 2015).
2. KAMPANYE MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF ASAP ROKOK.
Dalam kampanye melawan dampak negatif rokok, WHO secara aktif memantau tingkat konsumsi rokok di masyarakat, mengkritisi kebijakan publik ihwal pencegahan rokok, memmenolong orang-orang yang berusaha untuk berhenti merokok, melindungi masyarakat dari ancaman rokok, serta mempersembahkan pengetahuan ihwal dampak destruktif rokok.
Secara detil, poin-poin dalam kampanye tersebut dijelaskan sebagai diberikut:
1. Memonitor konsumsi rokok dan kebijakan pencegahannya.
Bila pemantauan dilakukan dengan data yang akurat, maka segera bisa diketahui imbas apa saja yang ditimbulkan oleh ancaman rokok. Hal ini dipakai sebagai materi sosialisasi pada masyarakat, agar upaya pencegahan bisa menjadi lebih efektif.
2. Melindungi masyarakat dari imbas asap rokok.
Hal ini dilakukan dengan mendorong institusi pemerintah dan swasta untuk membangun daerah hijau (tanpa asap rokok), serta memdiberi tempat khusus bagi perokok, untuk mencegah dampak asap rokok bagi perokok pasif.
3. Menawarkan menolongan bagi mereka yang ingin berhenti merokok.
sumbangan bisa dilakukan dengan menyediakan akomodasi kesehatan dan perawatan yang memadai, serta tenaga konsultan profesional.
4. Mengingatkan ancaman rokok bagi kesehatan.
Salah satu caranya melalui kampanye ihwal ancaman fokus yang disebabkan oleh asap rokok, untuk meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat. Hal ini juga diperlukan bisa membawa imbas jera, terutama untuk perokok yang masih belum berpengalaman.
5. Mendorong kampanye pelarangan promosi/iklan rokok.
Hal ini dilakukan, baik dalam pengumuman di media masa maupun dalam bentuk sponsorship.
6. Mendorong kenaikan pajak /cukai rokok.
Mendorong pemerintah untuk menaikkan pajak/cukai rokok sebagai kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan oleh asap rokok, sekaligus mengurangi sebanyak mungkin jumlah perokok aktif maupun pasif.
(The World Health Organization. The Economic And Health Benefits of Tobacco Taxation, 2015).
Kampanye untuk memerangi imbas negatif rokok juga selaras dengan agenda the Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3, 'Memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesehatan untuk tiruana individu pada setiap tingkatan usia.'
Namun demikian, salah satu hambatan dalam menanggulangi dilema rokok yakni besarnya bantuan dari industri rokok pada pendapatan nasional; belum lagi jumlah tenaga kerja yang terserap pada bisnis rokok dan industri terkait lainnya.
Demikian pemaparan ihwal dampak negatif asap rokok dan upaya pencegahannya. **
ARTIKEL TERKAIT :
Mengenang Tragedi Minamata, dikala kegiatan perekonomian mengabaikan faktor lingkungan
Belajar dari Pengelolaan Sampah di Jepang
Kesehatan, Pendidikan, dan Kesetaraan Gender dalam Sustainable Development Goals
Peranan Sektor Kesehatan dalam Pembangunan
Posting Komentar untuk "Dampak Negatif Asap Rokok Dan Upaya Pencegahannya"