Perbedaan Dna Dan Rna
Perbedaan DNA dan RNA secara umum sanggup diketahui bahwa DNA mengandung polimer yang lebih panjang dari RNA. DNA (Deoxyribonucleic acid) merupakan kawasan penyimpanan informasi genetic. Struktur DNA beruntai ganda. frances crick dan Watson (1953) berhasil menemukan DNA berstruktur heliks. Mereka menyebut bahwa DNA heliks mengandung makromolekul plinukleotida yang tersusun secara berulang dari polimer nukleotida. Susunan rangkap membentuk haliks ganda yang menghadap ke kanan. Terdapat tiga gugus molekul dalam setiap nukleotida. Ketiga gugus tersebut yaitu gugus folat, gula 5 karbon, dan basa nitrogen atas purin serta adenine.
Letak struktur sanggup dijadikan pembeda antara DNA dan RNA. DNA memiliki letak struktur di mitokondria, sentriol, kloroplas dan inti sel. RNA memiliki letak struktur di sitoplasma, ribosom, dan inti sel. Bentuk DNA yaitu polinukleotida ganda dan terpilin ganda, sedangkan pada RNA berbentuk tunggal dan polinukleotida pendek. Di dalam DNA terdapat gula yang berjulukan deoxyribosa dan ribose dalam RNA. DNA tergolong dalam beberapa golongan yaitu purin (adenine dan guanine), serta pirimidin (timin dan cytosine). Sementara golongan RNA yaitu guanine dan adenine dan juga pirimin (urasil dan cytosine). DNA dan RNA memiliki fungsi yang berbeda. DNA memiliki fungsi sebagai sentesis RNA, yang dilanjutkan pada sintesis protein, setra sebagai pengontrol sifat yang mulai
menurun. RNA memiliki fungsi hanya untuk sintesis protein. Kadar yang ada dalam DNA tidak menerima imbas dari sintesis protein. Kedua pita yang terdapat diletak basa nitrogen saling berhadapan yang diikat oleh ikatan hydrogen. Hal ini berbeda dengan RNA yang menerima imbas dari sintesis protein.
Struktur DNA terdiri dari makromolekul berstruktur primer yang dilengkapi rantai rangkap berpilin. Fosfodiester dipilih sebagai kawasan penghubung para struktur DNA. Dalam DNA, Heliks ganda memiliki polaritas yang berlawanan dengan orientasi yang memiliki tiga model yang dipakai untuk mengetahui insiden pergerakan DNA. Fungsi RNA sebagai penyalur informasi dan juga penyimpanan genetic yang merupakan proses translasi yang memiliki tujuan untuk sintesis protein.
Ketidak samaan struktur pada DNA dan RNA menimbulkan perbedaan antara keduanya, namun keduanya sama-sama tersusun dari nukloetida.
1. Deoksiribosa yaitu gula penyusun DNA, sedangkan gula RNA disusun oleh ribosa
2. Timin dimiliki oleh DNA dan Uracyl yaitu milik RNA.
Basa nitrogen yang terkandung dalam DNA disusun oleh purin yang berasal dari susunan Guanin (G) dan Adenin(A) serta pirimidin yang berasal dari susunan Cytocine(C) dan Timin (T).
Sedangkan basa nitrogen RNA disusun oleh purin Guanin (G) dan Adenin(A), serta Pirimidin Uracyl(U) dan Cytocine(C).
3. DNA memiliki rantai panjang dan ganda berpilin (double helix), sedang rantai tunggal dan pendek dimiliki oleh RNA.
4. DNA sanggup dijumpai di kloroplas, mitokondria, dan nukleus.
RNA sanggup dijumpai di ribosom (r-RNA), sitoplasma (t-RNA), dan di nukleus (m-RNA)
5. DNA memiliki peranan mewariskan sifat serta mensintesis protein. Sedang RNA memiliki peranan hanya untuk mensintesis protein.
6. Sel DNA memiliki sel tetap, sedangkan kadar RNA berubah-ubah. Hal ini diubahsuaikan dengan jumlah sintesis protein yang dibutuhkan.
Letak struktur sanggup dijadikan pembeda antara DNA dan RNA. DNA memiliki letak struktur di mitokondria, sentriol, kloroplas dan inti sel. RNA memiliki letak struktur di sitoplasma, ribosom, dan inti sel. Bentuk DNA yaitu polinukleotida ganda dan terpilin ganda, sedangkan pada RNA berbentuk tunggal dan polinukleotida pendek. Di dalam DNA terdapat gula yang berjulukan deoxyribosa dan ribose dalam RNA. DNA tergolong dalam beberapa golongan yaitu purin (adenine dan guanine), serta pirimidin (timin dan cytosine). Sementara golongan RNA yaitu guanine dan adenine dan juga pirimin (urasil dan cytosine). DNA dan RNA memiliki fungsi yang berbeda. DNA memiliki fungsi sebagai sentesis RNA, yang dilanjutkan pada sintesis protein, setra sebagai pengontrol sifat yang mulai
menurun. RNA memiliki fungsi hanya untuk sintesis protein. Kadar yang ada dalam DNA tidak menerima imbas dari sintesis protein. Kedua pita yang terdapat diletak basa nitrogen saling berhadapan yang diikat oleh ikatan hydrogen. Hal ini berbeda dengan RNA yang menerima imbas dari sintesis protein.
Struktur DNA terdiri dari makromolekul berstruktur primer yang dilengkapi rantai rangkap berpilin. Fosfodiester dipilih sebagai kawasan penghubung para struktur DNA. Dalam DNA, Heliks ganda memiliki polaritas yang berlawanan dengan orientasi yang memiliki tiga model yang dipakai untuk mengetahui insiden pergerakan DNA. Fungsi RNA sebagai penyalur informasi dan juga penyimpanan genetic yang merupakan proses translasi yang memiliki tujuan untuk sintesis protein.
Ketidak samaan struktur pada DNA dan RNA menimbulkan perbedaan antara keduanya, namun keduanya sama-sama tersusun dari nukloetida.
1. Deoksiribosa yaitu gula penyusun DNA, sedangkan gula RNA disusun oleh ribosa
2. Timin dimiliki oleh DNA dan Uracyl yaitu milik RNA.
Basa nitrogen yang terkandung dalam DNA disusun oleh purin yang berasal dari susunan Guanin (G) dan Adenin(A) serta pirimidin yang berasal dari susunan Cytocine(C) dan Timin (T).
Sedangkan basa nitrogen RNA disusun oleh purin Guanin (G) dan Adenin(A), serta Pirimidin Uracyl(U) dan Cytocine(C).
3. DNA memiliki rantai panjang dan ganda berpilin (double helix), sedang rantai tunggal dan pendek dimiliki oleh RNA.
4. DNA sanggup dijumpai di kloroplas, mitokondria, dan nukleus.
RNA sanggup dijumpai di ribosom (r-RNA), sitoplasma (t-RNA), dan di nukleus (m-RNA)
5. DNA memiliki peranan mewariskan sifat serta mensintesis protein. Sedang RNA memiliki peranan hanya untuk mensintesis protein.
6. Sel DNA memiliki sel tetap, sedangkan kadar RNA berubah-ubah. Hal ini diubahsuaikan dengan jumlah sintesis protein yang dibutuhkan.
Posting Komentar untuk "Perbedaan Dna Dan Rna"