Mengenal Ilmu Ekonomi Mikro Dan Makro, Konsep Pasar, Serta Hakikat Perdagangan
Pada artikel ini kita akan mempelajari pengertian ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro sebagai cabang dari ilmu ekonomi, konsep dan struktur pasar, serta hakikat dan pentingnya perdagangan dalam ekonomi.
1. ILMU EKONOMI MIKRO DAN ILMU EKONOMI MAKRO.
Dari ruang-lingkup pembahasan, ilmu ekonomi dibagi menjadi dua perspektif, yakni ilmu ekonomi mikro (microeconomics) dan ilmu ekonomi makro (macroeconomics).
Ilmu ekonomi mikro mempelajari sikap individu (rumahtangga perorangan, perusahaan, dan pasar) dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan acara ekonomi. Individu disini bisa dilihat dari sudut pandang konsumen maupun produsen. Keterkaitan antara konsumen dengan produsen bisa dilihat kembali di bahan sebelumnya, pada grafik kekerabatan pelaku ekonomi rumahtangga dan perusahaan.
Beberapa literatur memandang Adam Smith (1723-1790) sebagai penemu (founder) studi ekonomi mikro. Melalui karyanya, The Wealth of the Nations (1776), Smith antara lain menerangkan bagaimana harga satuan atas modal, tenaga kerja, dan tanah ditentukan; bagaimana prosedur pasar bekerja; serta kondisi bilamana pasar mencapai efisiensi.
Sementara ilmu ekonomi makro ialah analisa terkait dengan sikap ekonomi secara agregat (keseluruhan), dalam hubungannya dengan output, income, harga, tingkat pengangguran, dan faktor lain yang bersifat agregat.
melaluiataubersamaini bahasa sederhana bisa dikatakan bahwa ekonomi makro melihat sikap ekonomi dalam perspektif luas (catatan: ini mengingatkan kembali dari bahan sebelumnya terkait pemahaman ihwal rumahtangga yang bisa dilihat dari sudut pandang sempit maupun luas).
Nama yang sering dihubung-hubungkan dengan ilmu ekonomi makro ialah John Maynard Keynes (1883-1946). Ketika Amerika Serikat dan Inggris mengalami Great Depression di kurun 1930’an, Keynes membuat dalil-dalil penting terkait hal tersebut, dalam karyanya, The General Theory of Employment, Interest, and Money (1936).
Dalam studinya, Keynes berbagi analisis ihwal penyebab terjadinya siklus bisnis (business cycles) yang memicu terjadinya pengangguran dan inflasi. Ia juga menerangkan bagaimana konsumsi dan investasi terbentuk, bagaimana bank sentral mengelola jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga, serta apa yang memicu terjadinya krisis finansial dunia.
Bisa dikatakan bahwa pandangan tokoh-tokoh tersebut menjadi pondasi berkembangnya ilmu ekonomi modern yang kita kenal ketika ini.
2. KONSEP PASAR DALAM ILMU EKONOMI.
2.1. Konsep Pasar dan Ekuilibrium.
Dalam kajian ekonomi, pasar digambarkan sebagai prosedur dimana terjadi interaksi antara pembeli dengan penjual dalam rangka penentuan harga serta pertukaran barang dan/atau jasa.
Kata kunci yang ditekankan disini ialah HARGA; dengan kata lain, harga ialah titik temu atau janji yang disetujui oleh pembeli maupun penjual.
Everything has a price! Segala sesuatu mempunyai harga! Ungkapan tersebut sangat sempurna disematkan dalam sistem pasar. Ketika seseorang mengeluarkan satu lembar uang 50 ribu untuk mendapat sekotak pizza, maka pizza tersebut berharga 50 ribu bagi pembeli; begitu pula sebaliknya, penjual menganggap bahwa uang 50 ribu setara dengan sekotak pizza.
Saat terjadi titik temu antara undangan (demand) pihak pembeli dengan penawaran (supply) pihak penjual itulah ketika dimana pasar berada dalam keseimbangan (equilibrium).
2.2. Struktur Pasar dalam Ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi dikenal beberapa struktur pasar, yakni:
3. HAKIKAT DAN PENTINGNYA PERDAGANGAN.
Secara umum, perdagangan (trade) didefinisikan sebagai acara pertukaran atau jual-beli komoditas produk dan/atau jasa.
Untuk memahami pentingnya perdagangan dalam ekonomi, kita akan memakai sebuah kasus sederhana, yakni produksi wortel dan lobak yang dihasilkan petani dengan metode sederhana, serta produksi komoditas yang sama dari sebuah produsen yang dikelola secara profesional.
Pertama-tama, kita akan melihat kurva batas kemungkinan produksi dari petani dan produsen.
Tabel 1. memperlihatkan batas kemungkinan produksi petani, yakni titik A (2 wortel, 0 lobak), atau B (0 wortel, 4 lobak), atau C (1 wortel, 2 lobak).
Tabel 2.1. ialah batas kemungkinan produksi produsen, yaitu titik J (40 wortel, 0 lobak), atau K (0 wortel, 5 lobak), atau L (20 wortel, 2.5 lobak).
Masing-masing tabel diatas memperlihatkan kondisi sebelum ada perdagangan diantara kedua pihak.
Dalam transaksi perdagangan, pihak produsen memperlihatkan supaya petani spesialuntuk memproduksi lobak saja, sehingga petani menghasilkan 4 lobak dan 0 wortel. Sebagai gantinya, produsen bersedia menukar 1 lobak dari petani dengan 3 wortel miliknya.
Saat transaksi perdagangan disetujui kedua pihak, maka produsen akan melaksanakan produksi di titik M (24 wortel, 2 lobak) menyerupai terlihat dari tabel 2.2., kemudian menukarkan 3 wortel dengan 1 lobak milik petani.
Hasil akhirnya:
Adapun pengorbanan petani dengan spesialuntuk memproduksi 4 lobak tanpa memproduksi wortel disebut sebagai opportunity cost. melaluiataubersamaini kata lain, opportunity cost ialah upaya mengorbankan satu peluang, untuk mendapat peluang lain.
Dalam kasus ini, opportunity cost dari 1 wortel yang dikorbankan petani setara dengan 2 lobak.
Sementara perbandingan produksi sebelum dan setelah terjadinya perdagangan disebut sebagai comparative advantage (jika menghasilkan keuntungan) atau comparative disadvantage (jika output’nya merugikan).
Demikian ulasan ihwal ilmu ekonomi mikro dan makro, konsep pasar, serta hakikat dan pentingnya perdagangan dalam ekonomi. *
Referensi:
Memahami Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Materi selanjutnya:
Konsep Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dalam Ilmu Ekonomi
Pengertian Ekuilibrium Permintaan-Penawaran, Excess Demand-Excess Supply, dan Pergeseran Kurva
1. ILMU EKONOMI MIKRO DAN ILMU EKONOMI MAKRO.
Dari ruang-lingkup pembahasan, ilmu ekonomi dibagi menjadi dua perspektif, yakni ilmu ekonomi mikro (microeconomics) dan ilmu ekonomi makro (macroeconomics).
Ilmu ekonomi mikro mempelajari sikap individu (rumahtangga perorangan, perusahaan, dan pasar) dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan acara ekonomi. Individu disini bisa dilihat dari sudut pandang konsumen maupun produsen. Keterkaitan antara konsumen dengan produsen bisa dilihat kembali di bahan sebelumnya, pada grafik kekerabatan pelaku ekonomi rumahtangga dan perusahaan.
Beberapa literatur memandang Adam Smith (1723-1790) sebagai penemu (founder) studi ekonomi mikro. Melalui karyanya, The Wealth of the Nations (1776), Smith antara lain menerangkan bagaimana harga satuan atas modal, tenaga kerja, dan tanah ditentukan; bagaimana prosedur pasar bekerja; serta kondisi bilamana pasar mencapai efisiensi.
Sementara ilmu ekonomi makro ialah analisa terkait dengan sikap ekonomi secara agregat (keseluruhan), dalam hubungannya dengan output, income, harga, tingkat pengangguran, dan faktor lain yang bersifat agregat.
melaluiataubersamaini bahasa sederhana bisa dikatakan bahwa ekonomi makro melihat sikap ekonomi dalam perspektif luas (catatan: ini mengingatkan kembali dari bahan sebelumnya terkait pemahaman ihwal rumahtangga yang bisa dilihat dari sudut pandang sempit maupun luas).
Nama yang sering dihubung-hubungkan dengan ilmu ekonomi makro ialah John Maynard Keynes (1883-1946). Ketika Amerika Serikat dan Inggris mengalami Great Depression di kurun 1930’an, Keynes membuat dalil-dalil penting terkait hal tersebut, dalam karyanya, The General Theory of Employment, Interest, and Money (1936).
Dalam studinya, Keynes berbagi analisis ihwal penyebab terjadinya siklus bisnis (business cycles) yang memicu terjadinya pengangguran dan inflasi. Ia juga menerangkan bagaimana konsumsi dan investasi terbentuk, bagaimana bank sentral mengelola jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga, serta apa yang memicu terjadinya krisis finansial dunia.
Bisa dikatakan bahwa pandangan tokoh-tokoh tersebut menjadi pondasi berkembangnya ilmu ekonomi modern yang kita kenal ketika ini.
2. KONSEP PASAR DALAM ILMU EKONOMI.
2.1. Konsep Pasar dan Ekuilibrium.
Dalam kajian ekonomi, pasar digambarkan sebagai prosedur dimana terjadi interaksi antara pembeli dengan penjual dalam rangka penentuan harga serta pertukaran barang dan/atau jasa.
Kata kunci yang ditekankan disini ialah HARGA; dengan kata lain, harga ialah titik temu atau janji yang disetujui oleh pembeli maupun penjual.
Everything has a price! Segala sesuatu mempunyai harga! Ungkapan tersebut sangat sempurna disematkan dalam sistem pasar. Ketika seseorang mengeluarkan satu lembar uang 50 ribu untuk mendapat sekotak pizza, maka pizza tersebut berharga 50 ribu bagi pembeli; begitu pula sebaliknya, penjual menganggap bahwa uang 50 ribu setara dengan sekotak pizza.
Saat terjadi titik temu antara undangan (demand) pihak pembeli dengan penawaran (supply) pihak penjual itulah ketika dimana pasar berada dalam keseimbangan (equilibrium).
2.2. Struktur Pasar dalam Ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi dikenal beberapa struktur pasar, yakni:
- Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition). Karakteristik yang ada di pasar ini antara lain: terdapat banyak penjual dan pembeli, tidak ada satu pihak pun yang bisa mempengaruhi prosedur pasar, produk yang dijual bersifat identik/homogen (artinya produk-produk yang tersedia bersifat substitusi atau saling mengganti), gosip terkait produk tersedia secara lengkap, kegampangan jalan masuk keluar-masuk pasar (bagi penjual/penhadir baru).
- Pasar Persaingan Monopolistik (Monopolistic Competition). Ciri-ciri yang ada pada pasar ini diantaranya: terdapat banyak penjual dan pembeli, produk yang dijual bervariasi/heterogen, kegampangan jalan masuk keluar-masuk pasar, penjual mempunyai kontrol atas harga produk yang dijual.
- Pasar Oligopoli (Oligopoly). Oligopoli berasal dari kata oligos: sedikit, dan pollen: menjual; ini membuktikan bahwa dalam pasar oligopoli terdapat sedikit penjual (beberapa literatur menyebut angka sekitar 3-20 penjual) yang memproduksi produk (bisa bersifat homogen ataupun heterogen), gosip terkena produk tidak lengkap, jalan masuk keluar-masuk pasar bervariasi (dari praktis sampai dibatasi banyak sekali hambatan).
- Pasar Monopoli (Monopoly). Pasar monopoli mempunyai karakteristik: spesialuntuk ada satu penjual (kata monopoli berasal dari mono: satu, dan pollen: menjual), penjual mempunyai kuasa untuk memilih harga (sama sekali tidak ada kompetisi), produk yang dijual bersifat unik (hampir tidak mempunyai produk substitusi), gosip terkena produk tersedia secara lengkap, adanya kendala bagi penjual gres untuk memasuki pasar.
3. HAKIKAT DAN PENTINGNYA PERDAGANGAN.
Secara umum, perdagangan (trade) didefinisikan sebagai acara pertukaran atau jual-beli komoditas produk dan/atau jasa.
Untuk memahami pentingnya perdagangan dalam ekonomi, kita akan memakai sebuah kasus sederhana, yakni produksi wortel dan lobak yang dihasilkan petani dengan metode sederhana, serta produksi komoditas yang sama dari sebuah produsen yang dikelola secara profesional.
Pertama-tama, kita akan melihat kurva batas kemungkinan produksi dari petani dan produsen.
Tabel 1. memperlihatkan batas kemungkinan produksi petani, yakni titik A (2 wortel, 0 lobak), atau B (0 wortel, 4 lobak), atau C (1 wortel, 2 lobak).
Tabel 2.1. ialah batas kemungkinan produksi produsen, yaitu titik J (40 wortel, 0 lobak), atau K (0 wortel, 5 lobak), atau L (20 wortel, 2.5 lobak).
Masing-masing tabel diatas memperlihatkan kondisi sebelum ada perdagangan diantara kedua pihak.
Dalam transaksi perdagangan, pihak produsen memperlihatkan supaya petani spesialuntuk memproduksi lobak saja, sehingga petani menghasilkan 4 lobak dan 0 wortel. Sebagai gantinya, produsen bersedia menukar 1 lobak dari petani dengan 3 wortel miliknya.
Saat transaksi perdagangan disetujui kedua pihak, maka produsen akan melaksanakan produksi di titik M (24 wortel, 2 lobak) menyerupai terlihat dari tabel 2.2., kemudian menukarkan 3 wortel dengan 1 lobak milik petani.
Hasil akhirnya:
- Produsen: sebelum perdagangan menghasilkan terbaik 20 wortel dan 2.5 lobak; setelah perdagangan, 21 wortel dan 3 lobak.
- Petani: sebelum perdagangan menghasilkan terbaik 1 wortel dan 2 lobak; setelah perdagangan, 3 wortel dan 3 lobak.
Adapun pengorbanan petani dengan spesialuntuk memproduksi 4 lobak tanpa memproduksi wortel disebut sebagai opportunity cost. melaluiataubersamaini kata lain, opportunity cost ialah upaya mengorbankan satu peluang, untuk mendapat peluang lain.
Dalam kasus ini, opportunity cost dari 1 wortel yang dikorbankan petani setara dengan 2 lobak.
Sementara perbandingan produksi sebelum dan setelah terjadinya perdagangan disebut sebagai comparative advantage (jika menghasilkan keuntungan) atau comparative disadvantage (jika output’nya merugikan).
Demikian ulasan ihwal ilmu ekonomi mikro dan makro, konsep pasar, serta hakikat dan pentingnya perdagangan dalam ekonomi. *
Referensi:
- Mankiw, Gregory N. (2008). Principles of Microeconomics, Fifth Edition, South-Western Cengage Learning.
- Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus. (2002). Economics, Seventeenth Edition, McGraw-Hill.
Memahami Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Materi selanjutnya:
Konsep Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dalam Ilmu Ekonomi
Pengertian Ekuilibrium Permintaan-Penawaran, Excess Demand-Excess Supply, dan Pergeseran Kurva
Posting Komentar untuk "Mengenal Ilmu Ekonomi Mikro Dan Makro, Konsep Pasar, Serta Hakikat Perdagangan"