Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Arti Suku Bunga Bank Sentral

Beberapa waktu terakhir, perekonomian dunia sedang mengalami gejolak. Gejolak perekonomian tersebut muncul lantaran terkait dengan kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (The US Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga acuan, atau istilah populernya Fed rate. Oleh lantaran itu, pada peluang ini, kita akan mempelajari tentang suku bunga bank sentral dan pengaruhnya terhadap perekonomian.

 perekonomian dunia sedang mengalami gejolak Mengenal Arti Suku Bunga Bank Sentral
Sesuai literatur ilmu ekonomi, secara garis besar terdapat dua kebijakan ekonomi ditinjau dari perspektif pengambil kebijakan.

Yang pertama yaitu kebijakan fiskal, dimana pengambil kebijakan tersebut yaitu lembaga pemerintah/eksekutif melalui institusi didalamnya, terutama kementerian keuangan; sedangkan yang kedua yaitu kebijakan moneter, yang berada dibawah kendali institusi bank sentral (Samuelson, and Nordhaus. Economics, International Edition, 2002).



Adapun suku bunga bank sentral ialah salah satu instrumen kebijakan moneter. Lantas, apa dan bagaimana dampak besarnya suku bunga bank sentral terhadap perekonomian?

Untuk menjawaban pertanyaan diatas, kita akan membuat suatu contoh sederhana.  Apabila kita mempunyai rekening tabungan atau deposito berjangka di salah satu bank umum, maka kita akan mendapat bunga simpanan sebesar sekian persen setiap bulan.

Disisi lain, bila kita meminjam uang dari bank yang sama, contohnya berupa sumbangan tanpa agunan atau sumbangan kredit perumahan rakyat, bank akan mengambil sejumlah persentase dari uang yang dipinjamkannya kepada kita sebagai bunga kredit.

Bemasukan bunga menyerupai tersebut diatas (baik bunga sumbangan maupun bunga kredit) diputuskan oleh bank menurut pada pola tertentu, yakni suku bunga bank sentral.

Selanjutnya, bagaimana bank sentral tetapkan besarnya suku bunga?

Tolok ukur penentuan besarnya suku bunga bank sentral utamanya berasal dari data-data ekonomi, contohnya nilai kurs (nilai tukar) mata uang domestik terhadap mata uang negara lain (terutama dibandingkan dengan mata uang US dollar, sebagai mata uang yang diterima secara internasional), angka inflasi dalam negeri, proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik, serta indikator ekonomi lainnya.

Lebih jauh, secara rutin bank sentral melaksanakan penilaian dan membuat laporan terkena perkembangan perekonomian nasional yang akan digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan moneter. Di Amerika Serikat misalnya, sebelum tetapkan penentuan besarnya tingkat suku bunga, komite dalam institusi bank sentral (The Fed) akan berdiskusi terlebih lampau dalam lembaga yang disebut dengan Federal Open Market Committe (FOMC) Meeting.

Apabila dalam keputusannya, bank sentral tetapkan kenaikan suku bunga sebesar poin tertentu dari sebelumnya, maka kemungkinan yang terjadi di pasar perekonomian yaitu sebagai diberikut: kenaikan tingkat suku bunga cenderung membuat kurs mata uang tersebut terkerek naik. Alasannya, lantaran investor akan lebih menentukan untuk memegang uang dan/atau menanamkannya di bank daripada membelanjakannya untuk konsumsi atau memakainya sebagai modal usaha, mengingat bunga simpanan cenderung ikut naik.

Kebijakan ini biasanya diambil apabila keadaan perekonomian suatu negara memasuki kondisi recovery selepas dari krisis yang terjadi sebelumnya. Hal inilah yang terjadi di Amerika Serikat belakangan ini, sehingga pada akhirnya The Fed tetapkan untuk menaikkan Fed rate.

Lebih jauh, bila Fed rate naik, maka akan mengurangi persediaan US dollar di pasar (karena investor lebih menentukan memegang dollar), sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kurs mata uang US dollar terhadap mata uang negara lain.

Demikian pula sebaliknya, bila suku bunga bank sentral diturunkan, maka investor akan menentukan membelanjakan uangnya (untuk konsumsi, investasi saham, properti, atau digunakan sebagai modal perjuangan dan transaksi perdagangan), alasannya suku bunga simpanan sudah tidak lagi kompetitif.

Seberapa besar dampak tingkat suku bunga bank sentral pada perekonomian tentu tidak sama-beda. Jika mata uang suatu negara digunakan dalam perdagangan internasional, menyerupai US dollar dan euro; atau bila perekonomian suatu negara mempunyai tugas yang signifikan pada perekonomian internasional, semisal China, maka kenaikan atau penurunan suku bunga bank sentral bukan saja berdampak pada perekonomian domestik negara bersangkutan, namun juga pada perekonomian global. **


ARTIKEL TERKAIT :
Sejarah Perkembangan Bank Sentral Eropa (the European Central Bank)
Sejarah Berdirinya Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve)
Memahami Maksud dan Tujuan Kebijakan Moneter
Fungsi dan Peran Bank Sentral

Posting Komentar untuk "Mengenal Arti Suku Bunga Bank Sentral"