Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Konsep Ekonomi Digital (Digital Economy)

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memperlihatkan alternatif-alternatif gres dalam model interaksi, baik antar individu maupun masyarakat, termasuk dalam hubungannya dengan acara perekonomian dan perdagangan. Sesudah pada peluang sebelumnya kita mengulas ihwal cashless society, sekarang kita akan mengulas ihwal materi yang berafiliasi dekat dengan cashless society, yakni digital economy.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memperlihatkan alternatif Memahami Konsep Ekonomi Digital (Digital Economy)

Meskipun belum ada janji tunggal terkena pengertian ekonomi digital (digital economy), namun demikian terdapat banyak sekali pernyataan yang bisa menggambarkan konsep digital economy, diantaranya sebagai diberikut:



  • Informasi digital (digital information) menjadi sumber utama dalam perencanaan strategis, sementara ketersediaan jaenteng (network) memainkan tugas penting dalam tata kelola acara ekonomi dan sosial. Selain itu teknologi digital berfungsi untuk menyediakan data dan metode yang diharapkan dalam meningkatkan nilai (value) produk, jasa, maupun rujukan interaksi antar banyak sekali pihak.
  • Dalam periode digital economy, info bukan lagi sekadar media untuk bertransaksi dan berkomunikasi, melainkan menjadi sumber utama yang menhadirkan profit dalam perekonomian.
  • Digital economy mendorong peningkatan positif dan berkelanjutan bagi aktivitas-aktivitas ekonomi lain yang sudah ada sebelumnya.
  • Digital economy mendorong perubahan pada rujukan pikir individu dan organisasi dalam pengambilan keputusan ekonomi, terutama sebagai akhir dari perkembangan internet dan teknologi perangkat telepon selular (mobile communication).
  • Digital economy bisa menyediakan kanal bagi pengadaan dan persediaan barang dan jasa yang mendukung operasional perjuangan (bisnis) di sektor industri dan perdagangan.

Digital economy juga bisa dimaknai sebagai acara ekonomi dan bisnis yang berbasis pada teknologi digital; dengan kata lain, digital economy ialah pelaksanaan kegiatan ekonomi dan bisnis melalui pasar yang berbasis internet dan web (world wide web/www).

Adapun kegiatan tersebut mencakup banyak sekali area yang luas, termasuk diantaranya bisnis hiburan (film dan musik), layanan kesehatan dan pendidikan, serta jasa finansial dan perbankan. Keberadaan digital economy dipercaya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing produk dan jasa, baik di level mikro maupun makro.

Terdapat setidaknya empat hal penting yang terkait dengan acara digital economy, yakni letak geografis yang tidak lagi relevan, adanya platform tertentu yang menjadi kunci utama kegiatan ekonomi dan bisnis, pentingnya jaenteng kerja, serta penerapan data digital yang besar.

Sedangkan pilar-pilar yang menjadi dasar digital economy yaitu infrastruktur teknologi (hardware, software, dan jaenteng internet), e-business (proses dimana organisasi melaksanakan acara berbasis jaenteng komputer), serta e-commerce (transaksi perdagangan secara online).

Berikut beberapa catatan terkena perkembangan digital economy dan pengaruhnya pada perekonomian:
  • Pada 2015, digital economy mencatatkan jumlah transaksi sebesar US$ 24 triliun dari aktivitas e-commerce. Sementara secara keseluruhan, acara digital economy berada dikimasukan 30% dari total transaksi global.
  • Industri permainan online (online games) menjadi bab integral dari digital economy yang pertumbuhannya tergolong sangat pesat. Disebutkan bahwa industri permainan (gaming industry) ialah pasar terbesar ke-6 dunia dan ditaksir bernilai lebih dari £ 80 miliar (sekitar US$ 96.8 miliar, dengan kurs £ 1 setara US$ 1.21) pada 2017.

Sementara kelompok kerjasama G20 (the Group of Twenty) menyatakan bahwa perkembangan digital economy ialah sebuah peluang sekaligus tantangan bagi kerjasama dibidang perekonomian dan perdagangan antar negara.

Dalam hal ini G20 memandang digital economy sebagai acara ekonomi yang didalamnya terdapat memanfaatkan info dan pengetahuan yang bersifat digital sebagai faktor penting dalam produksi, memanfaatkan jaenteng info sebagai sentra kegiatan, serta penerapan teknologi komunikasi dan info (information and communication technology/ICT) sebagai media inter-konektivitas.

Disamping itu, digital economy diyakini bisa mendorong pembangunan ekonomi global, meningkatkan produktivitas industri yang sudah ada, sekaligus membuka pasar industri gres dalam rangka mencapai pertumbuhan jangka panjang.

Lebih jauh, melalui G20 Digital Economy Task Force (DETF), kelompok kerjasama G20 mengedepankan prinsip-prinsip utama dalam rangka pembangunan dan kerjasama dalam digital economy, diantaranya melalui inovasi; kerjasama atau partnership terutama dalam sharing pengetahuan, informasi, dan pengalaman masing-masing negara anggota; sinergi banyak sekali sektor ekonomi dan sosial; fleksibilitas; inklusivitas atau keterbukaan; serta rasa saling percaya (G20 Digital Economy Development and Cooperation Initiative, China, 2016).

Selanjutnya untuk mendukung pelaksanaan digital economy, beberapa faktor dibawah ini harus mendapat prioritas utama, yakni:
  • Memperkuat investasi pada teknologi info dan komunikasi (information and communication technology/ICT) sebagai media sekaligus jembatan penghubung bagi setiap acara perekonomian dan perdagangan.
  • Mendukung kewirausahaan (entrepreneurship) serta penemuan dalam riset dan pengembangan pada setiap acara perekonomian, serta pengembangan teknologi untuk mengintegrasikan aktivitas-aktivitas tersebut, contohnya pemamasukan (marketing), pelayanan pelanggan (customer service), pemberian lingkungan serta kesehatan, dan sebagainya.
  • Mendukung perusahaan-perusahaan berbasis e-commerce, baik dalam hal dokumentasi transaksi secara elektronik, pengenalan sidik jari digital, serta electronic payment dan online payment. Hal ini sekaligus sebagai masukana untuk memperkuat pemberian terhadap hak-hak konsumen.
  • Mengembangkan keterbukaan digital, antara lain dengan membuka kanal seluas-luasnya bagi setiap individu yang ingin memanfaatkan digital economy untuk meningkatkan produktivitas dan daya saingnya, baik melalui pendidikan, petes khusus, maupun metode pembelajaran lainnya.
  • Mendukung UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)/Small Medium Enterprises (SMEs) dalam memanfaatkan teknologi komunikasi dan info untuk meningkatkan kinerja’nya dalam perekonomian, antara lain dengan penyediaan teknologi yang simpel diakses dengan biaya yang terjangkau.

Sebagai catatan akhir, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melahirkan konsep digital economy mendorong setiap pelaku ekonomi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, sehingga bukan saja bisa meningkatkan daya saing dan produktivitas, namun juga bisa mewujudkan kerjasama perekonomian dan perdagangan yang saling menguntungkan dalam jangka panjang. **


ARTIKEL TERKAIT :
Perkembangan Revolusi Industri 4.0 (Industrial Revolution 4.0) dan Tantangan ke Depan
Peran dan Tantangan Industri FinTech (Financial Technology) dalam Perekonomian
Menyoroti Perkembangan Industri Ritel (Retail Industry) di Era Digitalisasi
Mengenal Konsep Cashless Society

Posting Komentar untuk "Memahami Konsep Ekonomi Digital (Digital Economy)"