Kontribusi Wahana Wisata (Theme Park) Pada Perekonomian
Dalam dunia yang semakin modern, sektor pariwisata kian menjadi andalan bagi banyak negara untuk menopang laju perekonomian. Makin tingginya kebutuhan insan untuk berlibur dan menikmati hiburan membuat negara-negara menempatkan sektor pariwisata sebagai salah satu prioritas sumber pendapatan nasional. Salah satu pengembangan sektor pariwisata yakni pembangunan wahana wisata. Pada peluang kali ini kita akan mempelajari sejauh mana bantuan wahana wisata dalam perekonomian suatu negara.
Sebagai info pertama, beberapa studi memakai istilah theme park dan/atau amusement park dalam ulasannya. Oleh alasannya yakni itu, kita akan terlebih lampau memahami pengertian dua istilah tersebut.
Menurut Merriam-Webster Online Dictionary, amusement park dimaknai sebagai ‘a commercially operated park having various devices for entertainment (as a merry-go-round and roller coaster) and usually booths for the sale of food and drink.’ Sementara theme park dideskripsikan sebagai ‘an amusement park in which the structures and settings are based on a central theme.’
Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa theme park mempunyai pengertian lebih detil daripada amusement park. Disatu sisi, amusement park menjadi masukana hiburan yang juga sentra penjualan masakan dan minuman, sementara theme park ialah tempat yang didedikasikan sebagai tempat wisata dengan tema-tema tertentu.
Dalam salah satu penelitiannya, Raluca dan Gina mengungkapkan definisi dan kriteria theme park. Menurut studi tersebut, theme park bisa dilihat dari dimensi terbatas maupun dimensi yang luas. Dalam dimensi yang luas, theme park digambarkan sebagai situs atau tempat dalam suatu area tertentu yang mempunyai faktor-faktor yang bisa mendorong orang-orang untuk berkunjung demi mendapat kesenangan.
Beberapa jenis theme park dalam dimensi ini antara lain:
Sedangkan dalam pengertian terbatas, makna theme park lebih mengacu pada kategori terakhir diatas, yakni untuk keperluan hiburan (Raluca, Dridea C., and Strutzen Gina. Theme Park – The Main Concept of Tourism Industry Development, 2008).
Salah satu teladan theme park terbesar di dunia yakni Walt Disney World, yang mempunyai unsur-unsur tematis menyerupai Disney Land dan Disney Sea. Sementara teladan lain dari theme park yakni Universal Studio, yang juga mempunyai tema-tema tertentu.
Mengingat beragamnya definisi theme park, serta untuk megampangkan dalam pemahaman, maka goresan pena ini akan memakai istilah wahana wisata sebagai padan kata theme park.
Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan Smith mengatakan bahwa di banyak sekali wilayah dunia, sektor pariwisata dan perjalanan (travel and tourism sector) menjadi industri terbesar di dunia dalam hal besarnya tenaga kerja yang diberdayakan, serta hampir selalu berada diperingkat tiga besar industri di negara-negara yang menjadi objek penelitian.
Pernyataan tersebut didukung data yang mengungkapkan bahwa:
Adapun sisi positif dari kehadiran theme park yakni kemampuan dalam mengundang wisatawan untuk berkunjung, sehingga menjadikannya sebagai sumber pendapatan. Bukan itu saja, terdapat industri sampingan yang bisa berkembang dari kehadiran wahana wisata, termasuk industri perhotelan, warung makan dan restoran, toko souvenir dan cinderamata, dan lain-lain. Berikut ini beberapa teladan bantuan wahana wisata pada perekonomian.
Sektor pariwisata di Eropa ialah salah satu ujung tombak penerimaan negara-negara Uni Eropa, dengan wahana wisata sebagai pendorong utama di sektor ini. Pada 2013 saja, pendapatan dari sektor pariwisata menghasilkan lebih dari US$ 1,150 miliar, atau 14% dari total Gross Domestic Product (GDP) negara-negara anggota Uni Eropa (the World Travel and Tourism Council).
Sektor ini mempekerjakan tak kurang dari 22.2 juta orang, setara dengan 14.6% total tenaga kerja di negara-negara anggota Uni Eropa, dengan nilai investasi total sebesar US$ 245 miliar, yang membuat Eropa menjadi pasar pariwisata terbesar di dunia.
Disebutkan juga bahwa Perancis menjadi negara paling terkenal untuk tujuan wisata di Eropa, dengan pengunjung mencapai angka 66.8 juta orang pada 1997 dan terus bertambah dari tahun ke tahun.
Sementara wahana wisata terbesar di dunia terdapat di Amerika Serikat. Total penghasilan dari seluruh wahana wisata di negara tersebut mencapai lebih dari US$ 4 miliar, menurut kunjungan wisatawan dalam satu tahun kalender yang mencapi 130 juta pengunjung.
Selain hal positif diatas, terdapat masalah-masalah yang timbul akhir adanya wahana wisata, antara lain berupa ketersediaan tempat parkir, polusi dan kemacetan, serta kepadatan populasi di daerah sekitar area wisata.
Untuk menjawaban dilema tersebut, beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah:
Perlu dicatat bahwa theme park atau wahana wisata ialah investasi berbiaya tinggi, mulai dari pemilihan lokasi lahan dan luas wilayah yang dibutuhkan, keragaman hiburan atau permainan yang disajikan, serta faktor keamanan dan keselamatan pengunjung yang harus diprioritaskan.
Meski demikian, mengingat strategisnya theme park atau wahana wisata sebagai salah satu sumber keuangan dan pelopor roda perekonomian, maka sudah selayaknya setiap unsur pengembangan theme park, baik sebagai media hiburan, pendidikan, maupun wisata, mendapat perhatian fokus dalam rangka pengembangan perekonomian nasional. **
ARTIKEL TERKAIT :
Peran dan Tantangan Industri FinTech (Financial Technology) dalam Perekonomian
Peranan Sektor Pariwisata (Travel and Tourism) dalam Pembangunan Ekonomi
Menyoroti Perkembangan Industri Ritel (Retail Industry) di Era Digitalisasi
Memahami Konsep Ekonomi Digital (Digital Economy)
Sebagai info pertama, beberapa studi memakai istilah theme park dan/atau amusement park dalam ulasannya. Oleh alasannya yakni itu, kita akan terlebih lampau memahami pengertian dua istilah tersebut.
Menurut Merriam-Webster Online Dictionary, amusement park dimaknai sebagai ‘a commercially operated park having various devices for entertainment (as a merry-go-round and roller coaster) and usually booths for the sale of food and drink.’ Sementara theme park dideskripsikan sebagai ‘an amusement park in which the structures and settings are based on a central theme.’
Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa theme park mempunyai pengertian lebih detil daripada amusement park. Disatu sisi, amusement park menjadi masukana hiburan yang juga sentra penjualan masakan dan minuman, sementara theme park ialah tempat yang didedikasikan sebagai tempat wisata dengan tema-tema tertentu.
Dalam salah satu penelitiannya, Raluca dan Gina mengungkapkan definisi dan kriteria theme park. Menurut studi tersebut, theme park bisa dilihat dari dimensi terbatas maupun dimensi yang luas. Dalam dimensi yang luas, theme park digambarkan sebagai situs atau tempat dalam suatu area tertentu yang mempunyai faktor-faktor yang bisa mendorong orang-orang untuk berkunjung demi mendapat kesenangan.
Beberapa jenis theme park dalam dimensi ini antara lain:
- Area yang ialah lingkungan alami, menyerupai pantai, pepegununganan, hutan, dan telaga.
- Bangunan yang diciptakan insan sebagai situs sejarah, menyerupai kuil, candi, dan sebagainya.
- Bangunan yang dibentuk insan dalam rangka mempelajari sejarah dan untuk keperluan pendidikan, penelitian, serta pengetahuan, menyerupai museum dan perpustakaan.
- Bangunan yang dirancang insan sebagai masukana hiburan, menyerupai pasar malam, taman wisata, taman bermain, taman hiburan, dan sejenisnya.
Sedangkan dalam pengertian terbatas, makna theme park lebih mengacu pada kategori terakhir diatas, yakni untuk keperluan hiburan (Raluca, Dridea C., and Strutzen Gina. Theme Park – The Main Concept of Tourism Industry Development, 2008).
Salah satu teladan theme park terbesar di dunia yakni Walt Disney World, yang mempunyai unsur-unsur tematis menyerupai Disney Land dan Disney Sea. Sementara teladan lain dari theme park yakni Universal Studio, yang juga mempunyai tema-tema tertentu.
Mengingat beragamnya definisi theme park, serta untuk megampangkan dalam pemahaman, maka goresan pena ini akan memakai istilah wahana wisata sebagai padan kata theme park.
Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan Smith mengatakan bahwa di banyak sekali wilayah dunia, sektor pariwisata dan perjalanan (travel and tourism sector) menjadi industri terbesar di dunia dalam hal besarnya tenaga kerja yang diberdayakan, serta hampir selalu berada diperingkat tiga besar industri di negara-negara yang menjadi objek penelitian.
Pernyataan tersebut didukung data yang mengungkapkan bahwa:
- Sektor pariwisata dan perjalanan mempekerjakan lebih dari 101 juta orang di seluruh penjuru dunia, atau setara dengan satu pekerja dari setiap total 16 pekerja yang ada.
- Selain dari sisi tenaga kerja, sektor pariwisata dan perjalanan menghasilkan investasi yang lebih besr daripada industri-industri berat menyerupai otomotif, tekstil, dan elektronik dihampir setiap negara di dunia.
- Pengunjung/wisatawan dari negara-negara maju menghabiskan dana setara dengan anggaran kesehatan untuk keperluan pariwisata dan perjalanan.
- Sektor bisnis menghabiskan dana untuk pariwisata yang besarnya setara dengan anggaran untuk iklan.
Adapun sisi positif dari kehadiran theme park yakni kemampuan dalam mengundang wisatawan untuk berkunjung, sehingga menjadikannya sebagai sumber pendapatan. Bukan itu saja, terdapat industri sampingan yang bisa berkembang dari kehadiran wahana wisata, termasuk industri perhotelan, warung makan dan restoran, toko souvenir dan cinderamata, dan lain-lain. Berikut ini beberapa teladan bantuan wahana wisata pada perekonomian.
Sektor pariwisata di Eropa ialah salah satu ujung tombak penerimaan negara-negara Uni Eropa, dengan wahana wisata sebagai pendorong utama di sektor ini. Pada 2013 saja, pendapatan dari sektor pariwisata menghasilkan lebih dari US$ 1,150 miliar, atau 14% dari total Gross Domestic Product (GDP) negara-negara anggota Uni Eropa (the World Travel and Tourism Council).
Sektor ini mempekerjakan tak kurang dari 22.2 juta orang, setara dengan 14.6% total tenaga kerja di negara-negara anggota Uni Eropa, dengan nilai investasi total sebesar US$ 245 miliar, yang membuat Eropa menjadi pasar pariwisata terbesar di dunia.
Disebutkan juga bahwa Perancis menjadi negara paling terkenal untuk tujuan wisata di Eropa, dengan pengunjung mencapai angka 66.8 juta orang pada 1997 dan terus bertambah dari tahun ke tahun.
Sementara wahana wisata terbesar di dunia terdapat di Amerika Serikat. Total penghasilan dari seluruh wahana wisata di negara tersebut mencapai lebih dari US$ 4 miliar, menurut kunjungan wisatawan dalam satu tahun kalender yang mencapi 130 juta pengunjung.
Selain hal positif diatas, terdapat masalah-masalah yang timbul akhir adanya wahana wisata, antara lain berupa ketersediaan tempat parkir, polusi dan kemacetan, serta kepadatan populasi di daerah sekitar area wisata.
Untuk menjawaban dilema tersebut, beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah:
- Kegampangan masukana transportasi menuju wahana wisata.
- Sarana pendukung menyerupai hotel atau tempat penginapan, serta rumah makan.
- Infrastruktur jalan yang layak.
- Pembangunan masukana didalam area wisata, menyerupai masukana hiburan yang bervariasi, masukana kemembersihkanan, masukana kesehatan, serta keamanan dan kenyamanan.
Perlu dicatat bahwa theme park atau wahana wisata ialah investasi berbiaya tinggi, mulai dari pemilihan lokasi lahan dan luas wilayah yang dibutuhkan, keragaman hiburan atau permainan yang disajikan, serta faktor keamanan dan keselamatan pengunjung yang harus diprioritaskan.
Meski demikian, mengingat strategisnya theme park atau wahana wisata sebagai salah satu sumber keuangan dan pelopor roda perekonomian, maka sudah selayaknya setiap unsur pengembangan theme park, baik sebagai media hiburan, pendidikan, maupun wisata, mendapat perhatian fokus dalam rangka pengembangan perekonomian nasional. **
ARTIKEL TERKAIT :
Peran dan Tantangan Industri FinTech (Financial Technology) dalam Perekonomian
Peranan Sektor Pariwisata (Travel and Tourism) dalam Pembangunan Ekonomi
Menyoroti Perkembangan Industri Ritel (Retail Industry) di Era Digitalisasi
Memahami Konsep Ekonomi Digital (Digital Economy)
Posting Komentar untuk "Kontribusi Wahana Wisata (Theme Park) Pada Perekonomian"